Sri Mulyani Ramal Ekonomi AS & China Terjun Bebas, RI Awas!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramal ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China akan alami perlambatan signifikan hingga resesi. Indonesia bisa terkena imbasnya.
Demikianlah dikatakan dalam Pengarahan Kepada Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati/Penjabat Walikota di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6/2022)
"Negara besar seperti Amerika bahkan di China ini semua akan menyebabkan pelemahan ekonomi," ungkapnya.
Hal ini senada dengan ramalan Bank Dunia. Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia menyebutkan Amerika Serikat (AS) yang tumbuh pada 2021 sebesar 5,7% harus rela turun menjadi 2,5% tahun ini.
Pelemahan ekonomi negeri Paman Sam tersebut disebabkan oleh lonjakan inflasi yang kini sudah mencapai 8,6% yoy yang diatasi dengan kenaikan suku bunga acuan yang agresif.
Sementara China, perlambatan ekonominya dipicu oleh penyebaran kasus covid-19 yang meningkat sejak awal tahun. Beberapa kota dikunci alias lockdown, salah satunya Shanghai yang merupakan penopang ekonomi negeri tirai bambu tersebut.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi China hanya tumbuh 4,3% pada 2022, jauh lebih rendah dibandingkan 2021 yang mencapai 8,1%.
Sri Mulyani menuturkan efeknya lambat laun akan dirasakan Indonesia. Khususnya pada komponen ekspor. Kedua negara tersebut adalah mitra dagang utama Indonesia.
"Ekspor yang selama ini mencapai surplus juga tidak boleh dianggap terus menerus terjadi," jelasnya.
Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan antisipasi dengan matang. Apabila tidak, maka risikonya bisa merambat ke masyarakat dengan keras.
"Daerah yang mengharapkan DBH biasanya memikirkan dapat tambahan pada saat anda hitung hitung harga sudah berubah lagi ini yang membuat tantangan ini merembet ke kita dalam bentuk harga naik atau turun menimbulkan inflasi dan dampak ke daya beli masyarakat," papar Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Negara Jatuh, Sri Mulyani: Tahun 2022 Sangat Brutal
