
Jerman Mendadak Kerahkan Pasukan ke Bosnia, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman mengerahkan pasukan dengan misi penjaga perdamaian Uni Eropa di Bosnia. Langkah ini dilakukan karena meningkatnya kekhawatiran tentang ketidakstabilan dari perang Rusia-Ukraina yang meluas ke Balkan Barat.
Dalam konferensi pers di Berlin, Rabu (15/6/2022), juru bicara pemerintah Steffen Seibert mengatakan kabinet memutuskan untuk mengirim pasukan ke EUFOR-Althea, yang telah aktif sejak 2004.
Seibert mengatakan maksimal 50 tentara akan dikirim selama satu tahun, menandai kembalinya pasukan Jerman di Bosnia yang telah ditinggalkannya pada akhir 2012 silam.
Beberapa dari pasukan tersebut dibagi menjadi dua dan disebut tim penghubung dan observasi, kelompok yang tersebar di negara tersebut dan berfungsi sebagai sensor untuk komando EUFOR, sementara yang lain akan bekerja di markas besar di Sarajevo.
Keputusan Dewan Menteri ini perlu disetujui di Bundestag. Seibert mengatakan setelah persetujuan di parlemen, tentara Jerman akan bertugas hingga akhir Juni mendatang dan periodenya dapat diperpanjang.
Kementerian pertahanan Jerman juga mengatakan pemerintah federal memutuskan untuk melanjutkan partisipasi dalam operasi Uni Eropa di Bosnia dan Herzegovina di EUFOR-Althea.
"Wilayah Balkan Barat yang stabil sangat penting bagi kami. Konsultasi pertama di Bundestag diharapkan berlangsung pada 24 Juni," katanya di Twitter, seperti dikutip oleh Al Jazeera.
Bosnia terletak ratusan kilometer dari pertempuran di Ukraina, tetapi menghadapi gerakan separatis Serbia Bosnia yang semakin tegas, yang menurut para analis setidaknya mendapat dukungan diam-diam dari Rusia.
Hanya beberapa hari setelah serangan Rusia ke Ukraina, UE memutuskan untuk hampir menggandakan ukuran pasukan penjaga perdamaian EUFOR menjadi 1.100 tentara dari 600 dengan mengirimkan cadangan untuk mencegah potensi ketidakstabilan.
Sebelumnya aliansi NATO dan pejabat senior Uni Eropa telah memperingatkan ketidakstabilan dari perang di Ukraina dapat menyebar ke Balkan Barat.
Aktif sejak 2004, operasi EUFOR-Althea UE adalah penerus misi penjaga perdamaian NATO di negara tersebut. Pasukan Eropa dimaksudkan untuk menstabilkan negara setelah perang 1992-1995 yang merenggut sekitar 100.000 nyawa.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jerman 'Panik' Mau Perketat Semua Titik Perbatasan, Ada Bahaya Apa?