M Lutfi Diganti Jokowi Gegara Polemik Migor? Ini Kata Istana

redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 16/06/2022 06:45 WIB
Foto: Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan mencopot Muhammad Lutfi dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan (Mendag). Jokowi pun menunjuk dan melantik Zulkifli Hasan sebagai Mendag yang baru di Istana Kepresidenan, Rabu (15/6/2022).

Pencopotan Lutfi dalam reshuffle kabinet kali ini terjadi di tengah karut-marut minyak goreng di dalam negeri. Lutfi pun meninggalkan persoalan akibat efek domino pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina lainnya. Yaitu, gangguan rantai pasok, lonjakan harga pangan, juga peningkatan aksi proteksionisme negara-negara. Belum lagi polemik akibat meningkatnya kasus penipuan investasi perdagangan berjangka.

Hanya saja, ternyata bukan itu yang membuat Lutfi dari kabinet Jokowi.


Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung membeberkan alasan, alasan Jokowi adalah untuk memacu kinerja kabinet agar lebih memiliki respons cepat.

"Ini untuk membuat kabinet bekerja lebih lincah," katanya kepada wartawan sebelum pengumuman reshuffle di Istana Kepresidenan, Rabu (15/6/2022).

Menurut Pramono, permasalahan yang mengemuka saat ini tidak hanya semata-mata terkait Kementerian Perdagangan.

"Persoalan pangan dan inflasi juga menjadi persoalan di kita. Maka refreshing diperlukan," ujar Pramono.

Sebelumnya, Pramono mengatakan reshuffle kabinet bukan hal yang tiba-tiba. Ia telah dipertimbangkan secara matang disertai diskusi panjang.

"Presiden memerlukan semacam refreshing dari beberapa menteri dan wakil menteri," kata Pramono.

Lantas, mengapa reshuffle kabinet dilakukan sekarang? Menurut Pramono, semua tak lepas dari momentum.

Foto: Dokumentasi Instagram @mendaglutfi
Pertemuan Muhammad Lutfi (kiri) dan Zulkifli Hasan (kanan)
"Presiden memerlukan semacam refreshing dari beberapa menteri dan wakil menteri."Pramono Anung, Sekretaris Kabinet

Reaksi Pasar

Usai pelantikan, Presiden Jokowi mengungkapkan, pertimbangannya Zulkifli Hasan yang pernah menjadi Menteri Kehutanan di era SBY sebagai Mendag menggantikan Lutfi.

"Saya kira akan sangat bagus untuk menteri perdagangan. Karena sekarang ini untuk urusan pangan, yang berkaitan ini dengan rakyat ini memerlukan pengalaman lapangan, memerlukan kerja-kerja yang terjun ke lapangan untuk melihat langsung yang berkaitan utamanya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok rakyat," kata Jokowi.

Lebih lanjut, kepala negara mengatakan, urusan ekspor juga menjadi wewenang mendag. Akan tetapi yang lebih penting adalah urusan kebutuhan pokok di dalam negeri harus bisa dijaga.

Penunjukan Zulkifli menuai beragam reaksi. Apalagi, Zulkifli adalah ketua umum partai politik, PAN.

Pelaku perdagangan berjangka dan pasar saham mengungkapkan, penunjukan Zulkifli memicu pertanyaan karena dianggap tidak ideal. Hanya saja, pilihan Jokowi dianggap telah dengan pertimbangan matang.

"Pengangkatan Zulkifli yang adalah Ketua Umum Partai menjadi Mendag memang dipertanyakan. Tapi, mungkin juga Presiden Jokowi sudah mempunyai pertimbangan sehingga Zulkifli dinilai tepat untuk posisi itu," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/6/2022).

Hal senada disampaikan Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi.

"Kalau lihat dari pergerakan emiten sawit sih masih negatif ya, pesimis. Reshuffle ini terlalu politis, Hanya memberi jatah ke loyalis yang belum mendapat jabatan saja," kata Lionel kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/6/2022).

Pelaku industri riil, pemanufaktur tekstil dan produk tekstil (TPT) berusaha optimis dengan Mendag baru. Dan berharap, Zulkifli hasan fokus melakukan penguatan pasar domestik dan melindungi dari serbuan impor.

"Kita harus perkuat pasar dan industri IKM TPT Indonesia sehingga dapat menopang ketahanan industri TPT nasional. Pertimbangan level playing menjadi pertimbangan berbagai kebijakan pasar. Rakyat Indonesia yang 272 juta ini harus kita jaga. Sehingga perlindungan pasar dalam negeri sangat dibutuhkan," Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/6/2022).


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Bocoran Mendag Soal Hasil Nego IEU-CEPA & Nasib Ekspor RI ke Eropa