Neraca Dagang RI Mantap Surplus Terus, Ini Pemicunya!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 15/06/2022 16:50 WIB
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus US$2,9 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan surplus yang terjadi pada Mei 2022 nilainya lebih rendah dibandingkan realisasi surplus pada April 2022 yang sebesar US%7,56 miliar.


Setianto merinci, nilai ekspor pada Mei 2022 sebesar US$ 21,51 miliar dan nilai impor mencapai US$ 18,61 miliar. Dengan demikian, surplus sebesar US$ 2,9 miliar ini merupakan surplus 25 bulan beruntun sejak Mei 2020.

Surplus yang terjadi di bulan Mei 2022, kata Setianto disebabkan tingginya ekspor beberapa komoditas.

"Surplus terbesar di Mei karena bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak minyak hewan/nabati," jelas Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6/2022).

Secara rinci, ekspor bahan bakar mineral pada Mei 2022 mencapai US$ 4,8 miliar, lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$ 844,5 miliar, dan bijih logam, terak dan abu sebesar US$ 739,3 miliar.

Surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas lebih tinggi yakni US$ 4,75 miliar, namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas US$ 1,86 miliar.

Foto: Dok. BPS
Dok. BPS

Selama Januari-Mei 2022, meskipun sektor migas mengalami defisit US$ 9,56 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas sebesar US$ 29,35 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$ 19,79 miliar.


(cap/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Surplus Neraca Dagang RI April 2025 Susut, Tersisa USD 150 Juta