Internasional

Maaf Covid Gak Ngaruh Banyak ke China, Ini Data Barunya!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 15/06/2022 11:41 WIB
Foto: Ilustrasi bendera China. (VCG via Getty Images/VCG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China pada Selasa, (14/6/2022) merilis data ekonomi terbarunya untuk bulan Mei 2022. Mayoritas data itu menunjukkan angka yang berada di atas ekspektasi ekonom.

Produksi industri naik sedikit sebesar 0,7% secara year-on-year (yoy) pada bulan lalu. Ini berbeda dengan penurunan 0,7% yang disebutkan oleh para analis.

Selain output industri, ekspor China pada bulan Mei melonjak 16,9%. Peningkatan ini sendiri terjadi pada saat negara itu sedang dilanda wabah Covid-19 terbaru, di mana administrasi Presiden Xi Jinping menerapkan penguncian besar-besaran di wilayah-wilayah industri seperti Shanghai.


Biro Statistik Nasional China sendiri mengatakan bahwa ekonomi dalam negeri menunjukkan momentum pemulihan yang baik pada Mei. Badan berwenang itu menyebut indikator ekonomi utama telah membaik dari efek negatif pandemi Covid-19.

"Namun, kita harus menyadari bahwa lingkungan internasional menjadi lebih rumit dan suram, dan ekonomi domestik masih menghadapi kesulitan dan tantangan untuk pemulihan," kata biro tersebut dikutip CNBC International, Rabu (15/6/2022).

Meski begitu, ada beberapa indikator yang mengalami pelemahan. Penjualan ritel turun 6,7% di bulan Mei dari tahun lalu. Tetapi ini masih lebih baik dari ekspektasi yang memprediksi penurunan hingga 7,1%.

Pengangguran dalam kelompok kaum muda (16-24 tahun) juga mengalami kenaikan. Data pemerintah menyebutkan pengangguran naik lebih lanjut menjadi 18,4% di bulan Mei.

Ekonom senior di Allianz Trade, Francoise Huang, mengatakan angka pengangguran yang tinggi ini disebabkan oleh penguncian yang terjadi. Pihaknya memprediksi bahwa saat pemerintah mulai membuka kembali beberapa wilayah, angka ini akan kembali membaik.

"Saat ini skenario saya adalah kita akan melihat beberapa pemulihan di paruh kedua tahun ini," katanya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi China Kembali Anjlok, Kekhawatiran Deflasi Makin Dalam