Internasional

Sanksi Barat Mental, Negara-negara Ini "Juru Selamat" Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 14/06/2022 16:30 WIB
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Sanksi barat hingga kini ternyata belum mampu "melumpuhkan" Rusia. Ini setidaknya terlihat dari data terbaru ekonomi Negeri Beruang Putih, yang rilis Senin (13/6/2022) waktu setempat.

Ekspor sumber energi fosil Rusia- minyak, gas dan batu bara- bahkan menembus 93 miliar euro (Rp 143 triliun), selama 100 hari perang. China menjadi "juru selamat" dengan mengambil alih Jerman sebagai tujuan ekspor terbanyak.

"China telah mengambil alih Jerman sebagai pembeli terbesar energi Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina," kata Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Centre for Research on Energy and Clean Air), dikutip CNBC International, Selasa.


Dilaporkan lembaga itu, China yang telah membeli energi senilai sekitar 12,6 miliar euro dari Moskow. Jerman sendiri dibelakang dengan 12,1 miliar euro.

Ini lalu disusul dengan Italia dan Belanda sebesar 7,8 miliar euro. Lalu Polandia 4,4 miliar euro.

China memang dikenal dekat dengan Rusia. Dalam rilis Bea Cukai China, April lalu, perdagangan keseluruhan kedua negara naik menjadi 243,03 miliar yuan (sekitar Rp 514 triliun).

Sementara itu, Eropa sebenarnya memiliki ketergantungan dengan energi Rusia. Namun pasca serangan ke Ukraina, Uni Eropa (UE) berencana untuk menerapkan embargo pada pasokan energi Rusia.

Negara di Benua Biru akan membeli pasokan gas dari pemasok lain. Di antaranya Amerika Serikat (AS), Australia, dan Qatar.

Meski begitu, hal ini masih diperdebatkan oleh negara-negara daratan seperti Hungaria dan Slovakia. Pasalnya kebanyakan gas dari wilayah itu seringkali dikirimkan melalui jalur laut sementara mereka menggantungkan dari pasokan pipa.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik