Aneh! Jokowi Cabut Larangan Ekspor, Harga Sawit Tetap Anjlok
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah kembali membuka larangan ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya sejak 23 Mei 2022 lalu. Namun sudah 3 pekan berlalu harga tandan buah segar (TBS) di petani masih sangat jauh dari harapan. Padahal, salah satu tujuan pembukaan ekspor ada menaikkan kembali harga TBS di pasar.
Sebaliknya, berdasarkan Serikat petani Kelapa Sawit (SPKS), harga TBS petani sawit swadaya di wilayah-wilayah anggota di 10 Provinsi dan 14 Kabupaten berdasarkan data tanggal 14 Juni 2022 mayoritas Kembali mengalami penurunan.
Harga TBS petani sawit swadaya Sulawesi Barat Kab. Mamuju Tengah, mengalami penurunan sebesar Rp. 1.700/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya di Kab. Sanggau dan sekadau Kalimantan Barat Rp. 2.000/Kg dan Rp. 2.220/Kg, mengalami penurunan sebesar Rp. 100/Kg dan Rp. 180/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya di Kalimantan Tengah, Kab. Seruyan dan Kab. Kobar Rp. 1.650 dan Rp. 1.700, turun Rp. 100/Kg untuk di Kobar
Kemudian harga TBS petani sawit swadaya Kalimantan Timur, Kab. Paser masih di harga Rp. 1.700/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya Riau, di Kab. Roan Hulu Rp. 2.000 mengalami penurunan Rp. 450/Kg, Siak Rp. 1.700/Kg mengalami penurunan sebesar Rp. 350/Kg, Kuansing Rp. 1.920/Kg, mengalami kenaikan Rp. 100/Kg
Selanjutnya harga TBS petani sawit swadaya di Sumut, Kab. Labuhan Rp. 1.500/Kg, mengalami penurunan Rp. 400/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya Jambi, Kab. Tanjung Tabung Barat Rp. 1.500/Kg, mengalami penurunan Rp. 710/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya di Sumatera Selatan Kab. Musi Banyuasin (Kecamatan Lalan) Rp. 1.400/Kg, turun sebesar Rp. 200/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya di Sumatera Barat, Kab. Pasaman Barat Rp. 1.970/Kg, turun Rp. 270/Kg, Harga TBS petani sawit swadaya Aceh, Kab. Aceh Utara Rp. 1.800/Kg, turun sebesar Rp. 200/Kg.
Harga TBS petani swadaya ini juga masih sangat jauh perbedaan dengan harga TBS yang di tetapkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi, ada perbedaan sekitar Rp. 1.000 - 1.700/Kg dari harga rata-rata TBS beberapa provinsi antara Rp. 2.500 - 3.300/Kg.
"Selain harga yang masih rendah beberapa pabrik di wilayah-wilayah SPKS juga melakukan pembatasan pembelian TBS petani sawit swadaya dengan alasan tangki penuh, perusahaan beralasan masih kesulitan untuk melakukan ekspor karena regulasi terbaru dari kementerian perdagangan," kata Kepada Bidang organisasi dan Anggota SPKS, Sabarudin.
Petani sawit dan juga Ketua SPKS Kab. Seruyan Arif Mansur Rosyadi menyampaikan turunnya harga TBS di petani sawit swadaya akan mempengaruhi produktivitas petani, dengan harga TBS yang rendah maka akan menyulitkan petani untuk membeli pupuk yang sangat mahal.
Harga pupuk saat ini naik sekitar 50 - 70 persen misalnya untuk pupuk yang sering di gunakan oleh petani sawit yaitu pupuk NPK saat ini harganya Rp. 540.000/sak, untuk pupuk jenis Urea Rp. 520.000, pupuk jenis KCL Rp. 930.000.
(hoi/hoi)