Murah! Tetangga RI Ini Tarif Listriknya Cuma Rp 600-an/kWh

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan kenaikan tarif listrik untuk golongan R2-R3 atau 3.500 Volt Ampere ke atas. Rata-rata kenaikan tarifnya mencapai 17,64% dari sebelumnya Rp 1.444,70 per killo Watt hour (kWh) menjadi Rp 1.699 per Kwh.

Sementara itu, pemerintah masih menahan untuk tidak menaikkan tarif golongan subsidi seperti halnya 900 VA yang harganya R[ 1.352 per kWh, kemudian golongan 1.300 VA dan 2.200 VA yang harganya masih Rp 1.444,7 per kWh.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha mengatakan bahwa data menjadi kunci agar penyaluran subsidi listrik di dalam negeri dapat lebih tepat sasaran. Pasalnya, subsidi yang digelontorkan pemerintah untuk mensubsidi listrik sangat cukup besar.

Baca: Tarif Listrik Bisnis & Industri Tak Naik, Ini Alasannya..

"Di ASEAN itu nomor dua setelah Malaysia. Yang perlu diketahui oleh masyarakat bahwa kita terendah itu disubsidi bukan karena biaya penyediaan tenaga listrik (BPP) di masing-masing negara. Jika ini mengemuka di masyarakat, itu tangan keberadaan negara ada," kata dia dalam acara Squawk Box, CNBC Indonesia Selasa, (14/06/2022).

Mengutip Global Petrol Price, harga listrik di Malaysia sejak 1 September 2021 mencapai US$ 0,05 atau RP 725 per kWh (kurs Rupiah Rp 14.500/US$) untuk golongan Rumah Tangga dan untuk golongan bisnis tarif listriknya mencapai US$ 0,088 atau Rp 1.276 per Kwh

Sementara tarif listrik di Laos untuk golongan Rumah Tangga hanya mencapai US$ 0,042 atau Rp 609 per kWh.

Baca: Daftar Golongan Tarif Listrik yang Naik Mulai 1 Juli 2022

Adapun di Thailand tarif listrik untuk golongan Rumah Tangga mencapai US$ 0,11 atau Rp 1.595 pe kWh, dan untuk golongan bisnis US$ 0,108 Rp 1.566 per kWh

Sementara di Singapura tarif listrik golongan Rumah Tangganya menembus US$ 0,182 atau Rp 2.693 per kWh dan bisnis US$ 0,155 atau Rp 2.247,5 per kWh

Di Vietnam tarif listrik golongan rumah US$ 0,081 Rp 1.174,5 per kWh dan untuk bisnis US$ 0,076 atau Rp 1.102 per kWh. Serta Filipina untuk tarif golongan rumah tangganya mencapai US$ 0,168 atau Rp 2.436 pe kWh, golongan bisnis US$ 0,118 atau Rp 1.711 per kWh.

(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! Tarif Listrik Golongan Ini Naik Sebentar Lagi