Jreng! Proyek Tol Puncak Serius, Ini Rencana Jalurnya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 June 2022 18:50
Jalur Puncak II : Detik Finance/ Fadhly Fauzi Rachman
Foto: Jalur Puncak II : Detik Finance/ Fadhly Fauzi Rachman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengusulkan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat adalah pembangunan tol. Sehingga pembangunan jalur alternatif puncak II diprediksi akan tertunda, tapi opsinya adalah pembangunan tol.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengatakan sejumlah hal yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemacetan jalan raya puncak seperti pelebaran jalan. Tapi pertumbuhan kendaraan terus meningkat hingga tetap terjadi kemacetan.

Lantas ada tiga usulan yang ditawarkan oleh Bina Marga. Pertama melakukan pelebaran jalan, akan tetapi terkendala dengan harga lahan yang sudah mahal.

Kedua, penataan simpang karena dari hasil penilaian ada empat atau lima titik kemacetan di jalur itu.

Ketiga adalah pembangunan jalan bebas hambatan (jalan to) dari Caringin menuju puncak. Dengan total panjang 18 km yang melewati Caringin Bogor - Cisarua - Gunung Mas. Dimana menurut Hedy cara ketiga yang paling memungkinkan.

"Solusi terakhir ini yang dianggap memungkinkan," kata Hedy, dalam keterangan dikutip Senin (13/6/2022).

Dalam pengusahaan jalan tol ada dua skema yang bisa dijalankan mulai dari jalur solicited nantinya masuk ke dalam rencana kerja Kementerian, lalu diadakan proses pra feasibility study, kemudian feasibility study, AMdal, tanah dan lainnya.

Sedangkan cara kedua yakni dengan jalur prakarsa atau diinisiasi oleh swasta, dimana menurut Hedy itu bisa lebih cepat.

Anggota Komisi IV DPR RI, Mulyadi menjelaskan usulan pembangunan tol ini memang sudah ditawarkan sebelumnya kepada pemerintah. Selain pembangunan underpass atau flyover pada beberapa simpang, perluasan jalan, hingga jangka panjang dengan pembangunan jalur alternatif puncak II. Namun menurutnya usulan itu belum didengar.

"Pemerintah senang bangun tol kan makanya kenapa nggak bangun tol dari Caringin ada shortcut menuju puncak Cisarua atau Gunung Mas," kata Mulyadi kepada CNBC Indonesia, Senin (13/6/2022).

Mulyadi menjelaskan nantinya jalan tol Caringin - Cisarua ini akan tersambung dengan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi). Adapun feasibility study-nya sudah dapat dilaksanakan pada tahun ini.

"Jadi exit tol Bocimi itu ada di Caringin dan Cigombong, jika dibuka peta maka kalau ditarik garis ke Cisarua itu motong banyak. Makanya kenapa gak dipotong kesitu," jelasnya.

"Kalau melingkar lagi itu akan jauh misalnya, muter dulu sampai ke Gadok, Cipayung, Sukabumi baru ke Puncak, orang ketawa pasti mana mahal juga karena jauh," tambahnya.

Sementara itu solusi lain yakni pembangunan Jalur Alternatif Puncak II atau Poros Tengah Timur diperkirakan masih belum akan terbangun. Melihat anggaran yang dibutuhkan cukup besar mencapai Rp 1,2 triliun.

Pembangunan jalur ini sempat menuai pro dan kontra. Dimana pada tingkat Pemerintah Kabupaten dan Provinsi ada keinginan kuat, tapi belum ada tanggapan dari Pemerintah Pusat.

"Kemungkinan masih hold (jalur puncak II) yang sudah terbangun juga itu anggaran dari daerah usaha sendiri dari APBD dicicil," kata Mulyadi.

Warga Lokal Sudah Teriak

Menurut Mulyadi penuhnya akses jalan menuju puncak saat ini sudah sangat dikeluhkan oleh warga sekitar Puncak. Terlebih banyak aktivitas yang terhambat karena kemacetan.

"Yang teriak tersiksa itu sebenarnya bukan wisatawan tapi masyarakat sekitar rakyat bogor asli. apalagi anomali jumat sabtu minggu . namun kabupaten bogor gak ada uang mau tidak mau harus intervensi pusat dari sumber APBN dan Prakarsa," kata politisi Gerindra Dapil Jawa Barat ini.

Dia mencontohkan banyak anak sekolah yang tersiksa, hingga warga yang harus melahirkan di jalan karena kemacetan.

 


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tol Baru Mau Dibangun di Puncak, Tembus Sampai Cianjur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular