RAPBN 2023

Negara Lain Diramal Resesi, Ekonomi RI Malah Ditarget 5,9%

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
13 June 2022 18:40
Pengunjung berbelanja di salah satu mal di Bekasi, Jawa barat, Jumat (22/4/2022). Pusat perbelanjaan atau mal mulai ramai dikunjungi masayarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kasus Covid-19 di Indonesian terus menurun membuat minat masyarakat untuk berbelanja di mal kembali bergeliat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Pengunjung berbelanja di salah satu mal di Bekasi, Jawa barat, Jumat (22/4/2022). Pusat perbelanjaan atau mal mulai ramai dikunjungi masayarakat menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah, kasus Covid-19 di Indonesian terus menurun membuat minat masyarakat untuk berbelanja di mal kembali bergeliat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran (Banggar) DPR menyetujui usulan Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 dengan target pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 5,3%-5,9%. Asumsi ini terbilang optimistis, mengingat banyak negara diramal alami perlambatan bahkan resesi.

"Dari komisi XI, asumsi dasar ekonomi makro dengan target pertumbuhan ekonomi 5,4%-5,9% sama dengan usulan pemerintah, dan inflasi juga sama dengan usulan pemerintah 2%-4%," kata Ketua Banggar Said Abdullah dalam rapat panitia kerja (panja) dengan pemerintah, Senin (13/6/2022).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menjelaskan, pada tahun depan ketidakpastian global akan lebih tinggi, khususnya di sektor pasar keuangan.

Febrio menjelaskan, pemerintah akan terus mewaspadai terkait pengetatan kebijakan moneter The Fed untuk meredam lonjakan inflasi di Negeri Paman Sam, dengan menaikkan suku bunganya.

"Pada 2023 ketidakpastian masih tinggi dan The Fed menaikkan suku bunga. Sehingga memang 5,3% hingga 5,9% menggambarkan semangat optimisme dan waspada. Juga jaga APBN tetap sehat.

Menurutnya unsur ketidakpastian akan terus di cerminkan dalam proyeksi ekonomi, ekspor impor dan penerimaan perpajakan. Kendati begitu pemerintah akan tetap optimis namun juga harus hati hati hadapi ketidakpastian.

Berikut asumsi dasar ekonomi makro tahun anggaran 2023 yang disepakati Banggar DPR:

- Target pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,9%

- Inflasi 2%-4%

- Nilai tukar rupiah Rp 14.300 - Rp 14800 per dolar AS

- Yield SBN 10 tahun 7,34%-9,16%

-Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,3%-6%

- Tingkat kemiskinan 7,5%-8,6%

- Gini rasio 0,375-0,378

- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,31-73,4

- Nilai tukar petani (NTP) 105-107

- Nilai Tukar Nelayan (NTN) 107-108


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tim Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5% Kuartal I-2022


(cap/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading