Internasional

Update Perang: Rusia Tembak Rudal Kalibr, Ukraina Maju Terus

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 June 2022 15:00
Longform, Perangnya di Ukraina, Korbannya Sedunia
Foto: Longform/ Perangnya di Ukraina, Korbannya Sedunia/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan terbaru terus meliputi serangan Rusia ke Ukraina. Meski begitu, perkembangan ini belum mengarah pada perdamaian konkret antara kedua negara.

Berikut beberapa perkembangan terbaru terkait perang Rusia-Ukraina dikutip Reuters per Senin, (13/6/2022).

1. Pertempuran Sengit Severodonetsk Berlanjut

Peperangan sengit masih terjadi di wilayah Severodonetsk, Ukraina. Pasukan Rusia dikabarkan mulai menghancurkan beberapa infrastruktur penting seperti jembatan sehingga tidak ada yang mampu keluar dari kota itu.

"Pasukan Rusia telah menghancurkan jembatan kedua dari tiga jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi yang menghubungkan Severodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk," ujar Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

Terkait peperangan, staf umum Ukraina menyebut Rusia menembakkan mortir dan artileri di sekitar sejumlah pemukiman di Severodonetsk Selatan. Tembakan ini dibalas oleh para pasukan Ukraina.

Sementara itu, Gadai menambahkan bahwa saat ini ada warga yang terjebak di sebuah pabrik untuk berlindung dari serangan Rusia. Jumlahnya mencapai ratusan.

"Sekitar 500 warga sipil tetap berada di pekarangan pabrik Azot di Sievierodonetsk, 40 di antaranya adalah anak-anak. Terkadang militer berhasil mengevakuasi seseorang."

Severodonetsk, dengan populasi sebelum perang sekitar 100 ribu orang, adalah salah satu dari beberapa pusat kota penting yang terletak di jalur Rusia untuk merebut seluruh wilayah Luhansk. Luhansk dan Donetsk sendiri merupakan wilayah yang diakui Moskow lepas dari kedaulatan Ukraina.

2. Rusia Tembak Rudal Kalibr, Hancurkan Jet Ukraina

Pasukan Rusia dilaporkan menembakkan rudal jelajah Kalibr untuk menghancurkan depot yang berisi senjata Amerika Serikat (AS) dan Eropa di wilayah Ternopil Ukraina barat. Hal ini dilaporkan langsung oleh media Interfax.

Gubernur Ternopil mengatakan serangan roket dari Laut Hitam telah menghancurkan sebagian fasilitas militer di kota Chortkiv, melukai 22 orang. Tak hanya itu, Interfax juga melaporkan pasukan Rusia telah menembak jatuh tiga jet tempur SU-25 Ukraina di dekat Donetsk dan Kharkiv di Ukraina timur.

3. Ukraina Pantang Mundur

Ukraina pantang mundur merebut sejumlah wilayah dari Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pihaknya sudah secara bertahap membebaskan wilayah lebih jauh ke barat di wilayah Kherson dan memiliki beberapa keberhasilan di Zaporizhzhia.

Rusia sendiri sebelumnya telah menguasai wilayah yang tak jauh dari Krimea dan Donbass itu. Moskow juga berencana untuk jmengadakan referendum disana.

4. Ukraina Rancang Jalur Ekspor Pangan

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Emine Dzhaparova, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan dua rute melalui Polandia dan Rumania untuk mengekspor biji-bijian. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak krisis pangan akibat serangan Rusia ke negaranya.

Diketahui, Ukraina dan Rusia sendiri merupakan eksportir pangan dunia yang cukup penting. Utamanya adalah biji-bijian seperti gandum.

5. McD Rusia Ganti Nama

Bekas restoran McDonald membuka pintu mereka di Moskow di bawah kepemilikan baru. Bahkan ada nama yang disiapkan yakni Vkusno & Tochka, yang diterjemahkan sebagai "Enak dan Hanya itu".

McDonald sendiri sebelumnya memutuskan keluar dari Rusia akibat sanksi barat ke Ukraina. Tak hanya McDonald, beberapa restoran cepat saji Barat juga melakukan hal serupa seperti Starbucks juga melakukan hal ini.

6. Turki Tolak Finlandia dan Swedia di NATO

Turki kembali menegaskan penolakannya terhadap permohonan bergabung Finlandia dan Swedia untuk menjadi anggota pakta pertahanan NATO. Hal ini diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg.

"Kekhawatiran keamanan yang diangkat oleh Turki dalam penentangannya terhadap aplikasi keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia adalah sah," ujarnya.

Finlandia dan Swedia sendiri sebelumnya memutuskan untuk bergabung ke NATO karena kekhawatiran dengan serangan Rusia ke Ukraina. Dua negara Nordic itu berpikir bahwa Rusia suatu saat dapat menjadi ancaman.

Sementara itu, Turki yang merupakan anggota NATO masih menolak bergabungnya dua negara itu. Ankara menolak Helsinki dan Stockholm akibat langkah politik dua negara itu yang memberikan bantuan kepada pemberontak Kurdi yang melawan Pemerintah Turki.

7. Uni Eropa (UE) Bahas Proposal Bergabungnya Ukraina

Presiden UE Ursula von der Leyen mengatakan pendapat eksekutif UE atas permintaan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi itu akan selesai dalam minggu mendatang. Dalam perancangan ini, ada beberapa pertanyaan yang mulai diajukan oleh para diplomat. 

"Apakah lebih baik untuk terlibat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi ke Ukraina atau untuk mengisolasi dia?," kata para pejabat dan diplomat kepada Reuters.

"Haruskah Kyiv membuat konsesi untuk mengakhiri perang, atau apakah itu akan membuat Kremlin berani? Apakah sanksi yang ditingkatkan terhadap Rusia sepadan dengan kerusakan tambahan?," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Rusia: Ukraina Latihan Jet Tempur AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular