Internasional

Goks! Biden Sebut Perusahaan Ini Lebih Banyak Duit dari Tuhan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 June 2022 14:00
President Joe Biden speaks about Ukraine in the East Room of the White House, Tuesday, Feb. 15, 2022, in Washington. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut ada perusahaan yang lebih banyak duit dari Tuhan. Ini ia tujukan untuk raksasa energi ExxonMobil.

Dalam sebuah pidato, ia "menyentil" perusahaan itu yang dianggapnya enggan menaikkan produksi minyak. Padahal dunia sedang mengalami krisis energi yang berdampak pada tingginya inflasi dan ExxonMobil telah menghasilkan uang yang banyak tahun ini.

"Exxon menghasilkan lebih banyak uang daripada Tuhan tahun ini," katanya dalam sebuah pidato di Pelabuhan Los Angeles, akhir pekan ini, sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (13/6/2022).

Pernyataan Biden bukan tanpa data. Memang saat pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya, permintaan akan minyak bumi turun drastis, seiring minimnya mobilitas warga bumi dan penguncian (lockdown).

Namun kini, dengan melandainya kasus, perusahaan energi kembali ke profitabilitas. Apalagi dengan serangan Rusia ke Ukraina.

Sanksi Barat membuat pasokan minyak Moskow sulit dipasaran. Harga minyak sebagian besar bertahan di atas US$ 100 per barel, setelah sempat melonjak menjadi sekitar US$ 130 per barel pada awal Maret.

Laba kuartal pertama (Q1) 2022 ExxonMobil sendiri diketahui meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 5,5 miliar, dan pendapatan naik 52,4% menjadi US$ 87,7 miliar. Tak hanya itu, raksasa minyak bumi itu juga meningkatkan pengeluaran untuk pembelian kembali saham sebesar US$ 20 miliar

"Perusahaan minyak ini memiliki 9.000 izin untuk mengebor. (Tapi) mereka tidak mengebor," ujar Biden lagi.

"Mengapa mereka tidak mengebor? Karena mereka menghasilkan lebih banyak uang tanpa memproduksi lebih banyak minyak."

"Dan dengan keuntungan yang lebih tinggi, mereka membeli kembali saham mereka sendiri, yang seharusnya dikenakan pajak secara jujur. Membeli kembali saham mereka sendiri dan tidak melakukan investasi baru," tambahnya.

Sementara itu, AS kini menghadapi inflasi tertinggi dalam empat dekade dan harga gas yang sangat tinggi. Data pemerintah yang dirilis Jumat menunjukkan indeks harga konsumen melonjak 8,6% dibandingkan Mei 2021.

Dalam data itu, harga energi sendiri telah melonjak 34,6% selama setahun terakhir. Bahan bakar minyak meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 106,7%.

"Pengemudi Amerika menghadapi rekor harga bahan bakar baru setiap hari, dengan rata-rata nasional mencapai US$ 4,99 per galon pada hari Jumat," menurut Asosiasi Otomotif Amerika (AAA).


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Detik-detik Biden Hina Jurnalis saat Live, Sebut Bajingan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular