Internasional

Minyak Rusia Bakal Punya Langganan Baru, Sanksi Gak Ngefek?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
13 June 2022 13:10
Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam. (REUTERS/ADNAN ABIDI)
Foto: Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam. (REUTERS/ADNAN ABIDI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka mungkin akan terpaksa membeli lebih banyak minyak dari Rusia karena tengah menghadapi kekurangan di tengah krisis ekonomi. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Wickremesinghe , dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Associated Press pada akhir pekan lalu mengatakan pertama-tama dia akan mencari sumber lain, tetapi akan terbuka untuk membeli lebih banyak minyak mentah dari Rusia.

Wickremesinghe, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Sri Lanka, juga mengindikasikan bahwa dia akan bersedia menerima lebih banyak bantuan keuangan dari China, meskipun utang negara pulau itu meningkat.

Menurutnya, kesulitan Sri Lanka saat ini adalah "buatannya sendiri", dan perang di Ukraina membuatnya semakin buruk dengan menambahkan bahwa kekurangan pangan yang mengerikan dapat berlanjut hingga 2024.

Dia mengatakan Rusia juga menawarkan gandum ke Sri Lanka. Sementara negara ini juga akan berusaha mendapatkan minyak dan batu bara dari pemasok tradisionalnya di Timur Tengah.

Para pejabat kini juga sedang bernegosiasi dengan pemasok swasta, tetapi Wickremesinghe mengatakan satu masalah yang mereka hadapi.

"Ada banyak minyak yang beredar yang dapat diperoleh kembali secara informal ke Iran atau ke Rusia," kata Wickremesinghe, dikutip dari CNN International, Senin (13/6/2022).

Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam. (AP/Eranga Jayawardena)Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam. (AP/Eranga Jayawardena)

Adapun, Sri Lanka sedang berada di tengah krisis keuangan terburuk dalam tujuh dekade. Negara ini juga sangat kekurangan dolar untuk membayar impor penting termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.

Antrean panjang, terkadang sepanjang beberapa kilometer, adalah pemandangan umum di dekat pompa bensin di seluruh negeri, yang juga dilanda pemadaman listrik bergilir.

Sementara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mencoba untuk memotong aliran keuangan yang mendukung upaya perang Moskow, Rusia menawarkan minyak mentahnya dengan diskon yang tajam, membuatnya sangat menarik bagi sejumlah negara. Sejak serangan Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, harga minyak dunia telah meroket.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gila! Sudah Bangkrut, Negara Ini Naikan Tarif Listrik 275%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular