Hubungan China-AS Tiba-tiba Ada di Titik Kritis, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 June 2022 16:00
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Hubungan antara China dan AS disebut-sebut perlu diperbaiki/Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe menyatakan bahwa hubungan antara negaranya dan Amerika Serikat (AS) perlu untuk diperbaiki kembali. Pasalnya, saat ini hubungan keduanya sudah dalam masa-masa yang kritis.

Dalam sebuah pernyataan, Wei menuturkan AS beberapa kali menebarkan benih-benih perpecahan dengan mengatakan China sebagai penjajah yang mencoba mengambil-alih keamanan negara-negara lainnya.

"Kami meminta pihak AS untuk berhenti mencoreng dan membendung China. Berhenti mencampuri urusan dalam negeri China. Hubungan bilateral tidak dapat membaik kecuali pihak AS dapat melakukan itu," ujar Wei dalam sebuah sesi di forum IISS Shangri-La Dialogue 2022 yang dilaksanakan di Singapura, Sabtu (11/6/2022).

Wei juga menambahkan dengan membahas bagaimana Washington mencitrakan Beijing yang sedang memberikan bantuan kepada Rusia yang menyerang Ukraina. Ia menyebut hina tidak memberikan dukungan material apapun kepada Rusia.

FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)Foto: Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden (AP/Damian Dovarganes)
FILE - Xi Jinping, China's president and Communist Party chief, left, eats a Hawaiian macadamia chocolate gifted by Governor of Hawaii, Neil Abercrombie, not seen, during a governors meeting held inside the Walt Disney Concert Hall as Vice President Joe Biden, right, looks on in Los Angeles., Feb. 17, 2012. As President Joe Biden and Xi Jinping prepare to hold their first summit on Monday, Nov. 15, the increasingly fractured U.S.-China relationship has demonstrated that the ability to connect on a personal level has its limits. Biden nonetheless believes there is value in a face-to-face meeting, even a virtual one like the two leaders will hold Monday evening. (AP Photo/Damian Dovarganes, File)

"Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini," katanya

Sebelumnya, Menhan AS Lloyd Austin yang juga hadir dalam forum itu mengatakan telah terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" dari armada-armada China. Ini salah satunya terjadi di wilayah Taiwan yang diklaim Beijing adalah miliknya.

"Telah terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" dalam jumlah pertemuan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal China dengan negara-negara lain," paparnya.

Hubungan antara AS dan China sendiri akhir-akhir ini makin memanas akibat beberapa isu yang meliputi kedua negara. Salah satunya adalah Taiwan, dimana Presiden AS Joe Biden pernah mengatakan mungkin akan mengirimkan militernya bila China, yang mengklaim wilayah itu, melakukan invasi layaknya yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Selain itu, terbaru, AS juga bersuara terkait pangkalan militer Ream di Kamboja yang didanai China. Washington mengatakan kemunculan China di wilayah itu dapat mengganggu stabilitas wilayah.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menhan AS 'Kopi Darat' dengan Menhan China, Bahas Apa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular