
Eks Direktur WHO Blak-blakan Soal Kenaikan Kasus Covid-19 RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan, bahkan tiga minggu terakhir dilaporkan melonjak 31%. Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Y. Aditama, menyatakan tren kenaikan kasus tidak bisa dipandang biasa saja.
"Tren kenaikan kasus ini jelas tidak bisa dipandang sebagai 'biasa-biasa' saja, tetapi juga jangan disikapi dengan kepanikan tanpa dasar yang jelas," jelas Tjandra dalam keterangannya, dikutip Sabtu (11/6/2022).
"Ini adalah 'alarm kewaspadaan', mudah-mudahan dengan penanganan yang tepat di hari-hari ini, situasi akan dapat lebih terkendali. Kenaikan kasus ini juga menunjukkan bahwa masih cukup banyak unpredictibility dalam hal Covid-19 ini, di Indonesia dan di dunia," imbuhnya.
Tren kenaikan kasus ini jelas tidak bisa dipandang sebagai 'biasa-biasa' saja, tetapi juga jangan disikapi dengan kepanikan tanpa dasar yang jelas.Tjandra Y. Aditama, eks Direktur Penyakir Menula WHO Asia Tenggara |
Dia menjelaskan Covid-19 masih merupakan pandemi. Kebijakan juga harus diputuskan dengan hati-hati dan melihat keadaan yang ada.
Kenaikan memang masih di bawah kriteria WHO, namun menurutnya dalam kesehatan masyarakat bukan melihat angka mutlak sesaat. Jadi tren kenaikan tersebut perlu diwaspadai dan perlu tindakan yang jelas.
"Tapi, dalam kesehatan masyarakat yang kita lihat bukan hanya angka mutlak sesaat, tetapi tren, dan jelas sekarang kita berhadapan dengan tren yang meningkat, sudah sampai dua kali lipat. Karena itu, kenaikan ini jelas harus diwaspadai dan dilakukan tindakan yang jelas," kata Tjandra.
Tjandra juga menjelaskan tindakan yang bisa dilakukan pemerintah. Berikut empat tindakan yang disarankan itu:
1. Segera lakukan analisis alasan kenaikan kasus hingga dua kali lipat. Termasuk melihat apakah ini berasal dari BA.4 dan BA.5, dampak libur lebaran, atau alasan lain.
2. Penambahan pemeriksaan whole genome sequencing harus ditambah untuk mengetahui mengenai ada tidaknya varian/subvarian. Ini dilakukan bukan hanya untuk tamu acara internasional di Bali dan lainnya.
3. Selain itu prinsip dasar surveilan, penyelidikan epidemiologi, dan penelusuran kasus harus tetap dilakukan dengan ketat.
4. Setelah alasan kenaikan kasus ditemukan, informasikan pada publik. Dengan begitu masyarakat bisa mengambil sikap lebih proporsional.
Selain itu Tjandra memberikan 3 tindakan yang perlu dilakukan masyarakat:
1. Tetap menjaga protokol kesehatan.
2. Kalau ada keluhan atau kemungkinan kontak, diminta melakukan pemeriksaan dan tes.
3. Masyarakat segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Selain itu lakukan isolasi jadi tidak menulari orang lain.
4. Untuk masyarakat yang belum divaksin atau booster, diminta segera melakukannya. Booster kedua juga disarankan bagi mereka yang berisiko tinggi.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000