Rusia Ternyata Korting Harga Minyak 30%, RI Ngga Mau Beli?
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dikabarkan menjual harga minyak mentahnya dengan harga yang sangat murah, atau dikorting lebih dari 30% dari harga jual minyak mentah dunia seperti minyak Brent. Hal ini imbas dari negara-negara Uni Eropa yang melarang impor minyak dari negari beruang merah tersebut.
Mengutip Bloomber pada 31 Mei 2022 lalu, Kementerian Keuanga Rusia membeberkan bahwasanya minyak mentag Urals yang menjadi andalan Rusia itu harganya rata-rata hanya berkisar di US$ 73,24 per barel pada pertengahan April sampai Mei 2022.
Angka itu setidaknya hampir 30%-an lebih dari rata-arata harga minyak brent yang berada di atas level US$ 100 per barel. Atau sampai Kamis (9/8/2022) siang ini harga minyak mentah jenis Brent berada di level US$ 123,32 per barel.
Dengan kortingan harga yang jauh lebih rendah dari harga minyak mentah dunia itu, menunjukanbahwa negara penghasil minyak terbesar ketiga dunia ini tidak dapat sepenuhnya menikmati durian runtuh dari kenaikan harga minyak di pasar internasional.
Adapun negara-negara yang tertarik membeli minyak murah Rusia sampai saat ini hanyalah India dan China. Yang mana India diketahui akan mengimpor minyak dari Rusia sebanyak 15 juta barel.
Dalam sebuah data yang diperoleh Reuters, Vortexa Analytics mengatakan impor minyak Rusia lintas laut China akan melonjak mendekati rekor 1,1 juta barel per hari (bph) pada bulan Mei. Angka ini naik dari 750 ribu barel per hari pada kuartal pertama dan 800 ribu barel per hari pada 2021.
Kabar terbaru, perusahaan migas Rusia, Rosneft, mundur dari kesepakatan pengiriman minyak mentah untuk dua perusahaan milik negara India. Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, kurangnya kesiapan Rosneft dalam memasok minyak sesuai volume yang diinginkan menjadi penyebabnya. Hal itu pun menjadi sinyal bahwa minyak Rusia tetap laku di tengah hujan sanksi yang terus dijatuhkan negara-negara Barat. Alhasil, kilang minyak India tersebut harus mencari pasokan lain dari pasar spot yang lebih mahal.
Bagaimana dengan Indonesia?
Sebelumnya Pertamina memang sempat melontarkan berkeinginan membeli minyak murah asal Rusia itu. Hanya saja, niat tersebut diurungkan lantaran stok minyak di Kilang Pertamina mencukupi untuk kebutuhan di dalam negeri.
"Stok di kilang masih mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia, jadi kita optimalkan stok yang ada," ujar Pejabat Sementara (Pjs) Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari kepada CNBC Indonesia, Senin (9/5/2022).
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pembelian minyak mentah asal Rusia tidak bisa disebut batal. Mengingat perusahaan belum melakukan penjajakan kerja sama pembelian minyak dengan negara beruang merah itu.
"Kata-kata batal itu sepertinya misleading nanti, yang disampaikan Bu Dirut waktu di RDP kapan itu melihat potensi. Tidak sampai kesana, belum ada pembicaraan apa-apa," kata dia.
(pgr/pgr)