
Ada Tren Kawin Palsu di Kalangan Pasukan Rusia, Ini Tujuannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Rusia dilaporakan tengah berusaha mengatur pernikahan palsu sebagai upaya untuk melarikan diri dari perang di Ukraina. Hal ini diketahui melalui panggilan telepon yang disadap yang dirilis Selasa (7/6/2022) oleh badan intelijen Ukraina.
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan seorang tentara Rusia tertangkap sedang mendiskusikan upaya untuk mengatur proposal pernikahan palsu sebagai pintu keluar alternatif dari pertempuran. Laporan itu muncul saat pasukan Rusia dianggap semakin frustrasi setelah lebih dari 100 hari perang.
"Penjajah Rusia mencoba membuat pernikahan palsu untuk menghindari perang," tulis SBU di Facebook, menurut terjemahan bahasa Inggris yang dikutip Newsweek, Rabu (8/6/2022). "Ini dibuktikan dengan percakapan telepon penjajah Rusia yang dicegat oleh SBU."
Dalam percakapan yang disadap, SBU mengatakan tentara itu meminta temannya untuk pergi ke kantor pendaftaran dan mengajukan proposal pernikahan, guna menghindari perang. Namun, prajurit itu diberitahu bahwa rencananya tersebut tidak akan berhasil, terlebih dalam beberapa pekan militer Rusia secara signifikan menindak pembelot.
"Pilihan dengan pernikahan fiktif, tidak peduli seberapa orisinalnya, tidak berhasil untuk para prajurit," kata SBU.
Ini bukan pertama kalinya pasukan Rusia dilaporkan mencoba keluar dari perang. Bulan lalu, pejabat Ukraina mengatakan bahwa seorang komandan Rusia menembak dirinya sendiri di kaki untuk menghindari perperang di garis depan.
![]() |
Dalam kasus lain, tentara Rusia dilaporkan berhenti menerima perintah dan bahkan menyabotase kendaraan perang mereka sendiri. Pasukan yang frustrasi menyatakan perang kemungkinan akan berlangsung selama beberapa bulan, dan Rusia akan terus menghadapi kerugian yang signifikan.
Militer Rusia sendiri telah kekurangan pasukan secara keseluruhan dan moral yang rendah di antara para prajurit yang masih bertahan. Pejabat Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 30.000 tentara Rusia telah tewas, dan setidaknya selusin jenderal militer negara itu juga bernasib sama.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan