Prabowo Ungkap 'Harta Karun' Istimewa di RI, Diincar Asing!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia

08 June 2022 10:30

Foto: Prabowo Subianto dalam acara wisuda semester gasal tahun akademik 2021/2022 Universitas Pancasila. (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara perihal kekuatan militer sebagai landasan bagi sebuah negara yang kuat. Jika kekuatan militer yang kuat tidak dibangun, maka bukan tidak mungkin aset yang dimilliki Indonesia terancam.

Berbicara saat memberikan pengarahan Wisuda Semester Gasal Universitas Pancasila, Prabowo berbicara bagaimana sebuah bangsa yang kuat wajib untuk melatih kekuatan militernya dengan baik. Apalagi, Indonesia merupakan negara kepulauan.

Jangan salahkan kekuatan asing kalau dia datang ambil hutan kita, ambil ikan kita, ambil kekayaan kitaPrabowo Subianto

"Bangsa itu mampu engga untuk mengolah, mendirikan, melatih tentara yang baik. Atau tidak mampu, atau tidak mau memelihara tentara yang baik," kata Prabowo, seperti dikutip Rabu (8/6/2022)

Baca:

Prabowo: Kita Kaya, Tapi Ratusan Tahun Kekayaan Kita Diambil!

Prabowo mengatakan Indonesia memiliki kekayaan baik itu yang bersumber dari darat dan laut. Jika kekuatan tentara tidak mumpuni, maka jangan salahkan apabila ada negara lain yang ingin merebut kekayaan Indonesia.

"Jangan salahkan kekuatan asing kalau dia datang ambil hutan kita, ambil ikan kita, ambil kekayaan kita," jelasnya.

Foto: Prabowo Subianto dalam acara wisuda semester gasal tahun akademik 2021/2022 Universitas Pancasila. (Tangkapan layar)

Prabowo kemudian mengungkap pembicaraannya dengan MenKKP Sakti Wahyu Trenggono. Dalam pembicaraan tersebut, Prabowo mendapatkan cerita tentang 'harta karun' bernilai ratusan triliun di laut Indonesia.

"Menteri Kelautan sampaikan kepada saya beberapa minggu lalu bahwa nilai kekayaan ikan kita US$ 30 miliar per tahun. Rp 440 triliun. Kalau kekayaan semacam ini kita tidak jaga dengan Angkatan Laut yang kuat, Angkatan Udara yang kuat, Bea Cukai yang kuat, Bakamla yang kuat, jangan salahkan ada ribuan kapal asing masuk ambil kita," tegasnya.