RI Memang Kaya Raya, Simpan 'Harta Karun' Emas 16 Miliar Ton
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan total sumber daya bijih emas Indonesia tercatat mencapai 16 miliar ton.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan angka tersebut berdasarkan pemutakhiran sumber daya mineral logam pada tahun 2021. Adapun 16 miliar ton bijih emas tersebut tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
"Secara keseluruhan potensi sumber daya untuk emas primer bijihnya 16 miliar ton," kata dia kepada CNBC Indonesia dalam Closing Bell, Senin (6/6/2022).
Selain itu, ia menilai bahwa potensi sumber daya bijih emas di Indonesia bisa saja lebih dari itu. Pasalnya, angka 16 miliar tersebut ia dapat dari 55,9% perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
"Ini khususnya emas hanya berasal dari sekitar 55,9% perusahaan yang ada IUP nya sehingga masih ada 44% lagi yang belum kami data jadi potensinya untuk ini masih terbuka," kata dia.
Lebih lanjut Eko mengatakan setidaknya saat ini terdapat 15 jalur mineralisasi di Indonesia. Namun demikian, pihaknya akan melakukan modifikasi kembali berdasarkan temuan-temuan tambahan di jalur mineralisasi.
"Apakah ini sudah dieksplorasi semua tentu kita ada keterbatasan sumber daya manusia maupun biaya untuk melakukan survei jadi belum semua kita lakukan," katanya.
Untuk diketahui, Indonesia merupakan pemilik cadangan emas terbesar kelima di dunia, setelah Australia, Rusia, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan.
Berdasarkan data USGS 2020 yang diolah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia tercatat memiliki 2.600 ton Au (emas) atau 5% dari total cadangan emas dunia sebesar 50.300 ton Au.
"Indonesia memiliki cadangan emas lima besar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku emas dunia," tulis Booklet Emas-Perak 2020 yang dirilis Kementerian ESDM.
(pgr/pgr)