
Borobudur Rentan Rusak, Anak Buah Luhut Salahkan BUMN Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengklaim tingkat kerusakan Candi Borobudur sudah makin terlihat dari waktu ke waktu. Demi meminimalisir tingkat kerusakan, pemerintah coba menaikkan harga tiket masuk ke destinasi wisata ini.
Deputi bidang Koordinasi Parekraf Kemenko Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu mengungkapkan bahwa salah satu penyebabnya karena BUMN selaku operator tidak bisa menjaga keseimbangan antara konservasi dan komersialisasi.
"Kuncinya keseimbangan konservasi dan komersialisasi. Selama ini teman-teman di TWC (PT Taman Wisata Candi) terlalu semangat komersialisasi namun melupakan aspek konservasi. Jumlah pengunjung naik tapi konservasi menurun," katanya dalam Profit, Senin (6/6/22).
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan destinasi wisata diantaranya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko. Berdiri sejak tahun 1980.
"Dari tahun 2000an tingkat kerusakan naik, kalo ngga dirawat dari sekarang Borobudur yang kita kenal 10 tahu lagi akan berubah jadi puing-puing," ujar Odo.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono pun mengakui bahwa tingkat kunjungan ke candi Borobudur sangatlah tinggi.
"Kunjungan ke Borobudur 10-11 ribu per hari, dan ini memberi dampak ke fisik bangunan candi Borobudur. Jadi upaya konservasi Borobudur jadi prioritas, gimana konservasi tetap dilakukan tapi ada celah ruang masyarakat apresiasi candi," sebutnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bertolak ke Jateng, Tinjau Fasilitas Candi Borobudur
