
Berkat Indonesia, Harga 'Sembako' Dunia Turun!

Sebaliknya, indeks harga daging dan sereal masih belum turun. Indeks harga sereal tercatat 173,4, naik 2,2% dibandingkan April 2022 dan melonjak 29,7 dibandingkan Mei 2021.
Harga gandum di pasar internasional sudah merangkak naik dalam empat bulan beruntun. Pada Mei tahun ini, harga komoditas tersebut naik 5,6% dibandingkan April. Harga sereal juga melesat 56,2% dibandingkan Mei tahun lalu.
"Kenaikan tajam harga gandum disebabkan oleh larangan ekspor gandum India. Larangan ekspor semakin meningkatkan kekhawatiran akan pasokan setelah adanya gangguan panen di sejunlah negara serta perang Rusia-Ukraina," tulis FAO. India melarang ekspor gandum sejak 14 Mei 2022 untuk menjaga pasokan domestik.
Sebalikya, harga bijih di luar gandum dan beras turun 2,1% di bulan Mei tetapi naik 18,1% dibandingkan setahun lalu. Harga beras naik selama lima bulan beruntun sementara jagung sudah mulai turun.
"Perbaikan panen di Amerika Serikat, peningkatan pasokan musiman di Argentina serta dimulainya panen jagung membuat jagung turun 3%," tulis FAO.
FAO memproyeksi produksi sereal untuk tahun 2022/2023 akan ada di angka 2,78 miliar ton, lebih rendah dibandingkan pada tahun 2021/2022 yang tercatat 2,80 miliar ton. Penurunan produksi menjadi yang pertama kalinya dalam empat tahun.
Akibat berkurangnya produksi, pasokan sereal yang diperdagangkan di pasar global pada tahun 2022/2023 diperkirakan hanya mencapai 462,8 juta ton. Angka tersebut lebih rendah dibandingkani 475,4 juta ton di tahun 2021/2022.
Untuk gandum, produksinya diperkirakan merosot menjadi 770,8 juta ton di tahun 2022/2023 dari 776,8 juta ton di tahun 2021/2022. Berkurangnya produksi membuat jumlah gandum yang diperdagangkan di pasar global akan berkurang menjadi 188,9 juta ton di tahun 2022/2023 dari 192,1 juta ton di tahun 2021/2022.
Produksi beras juga diperkriakan akan melandai menjadi 519,5 juta ton di 2022/2023 dari 520,8 juta ton di tahun 2021/2022.
"Ada 193 juta orang yang tidak memiliki akses ke makanan karena harganya yang terus melambung. Jika perang terus berlanjut, saya khawatir pasokan akan terus berkurang sehingga kesulitan dalam mengakses bahan pangan akan terus meningkat," tutur Máximo .
Sementara itu, harga indeks daging naik 0,5% pada Mei menjadi 122. Kenaikan dipicu oleh meningkatnya permintaan di tengah menurunnya pasokan akibat wabah flu yang menimpa hewan ternak.
Indeks gula juga turun 1,1% menjadi 120.3 di Mei. Penurunan tersebut menjadi yang pertama dalam dua bulan terakhir. Namun, ada kekhawatiran indeks akan meningkat kembali meningkat karena gangguan musim panen di Brazil yang merupakan eksportir terbesar gula di dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]