Saking Krisisnya, Singapura Cari Ayam ke AS Hingga Australia
Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura sedang mengalami kelangkaan pasokan ayam, hal ini akibat dari berhentinya suplai ayam dari Malyasia. Adapun saat ini Singapura membutuhkan pasokan ayam beku dan sedang mencari sumber pasokan ke Asutralia, Thailand Amerika Serikat hingga Brazil dalam beberapa minggu ke depan.
Menteri Negara Kelestarian dan Lingkungan Hidup Desmond Tan mengatakan pasokan ayam negara itu tetap stabil, meskipun larangan ekspor Malaysia yang dimulai pada Rabu.
Pihak berwenang Malaysia mengatakan larangan itu akan diberlakukan sampai produksi dan harga ayam stabil. Malaysia biasanya mengekspor 3,6 juta ayam utuh setiap bulan.
Singapura mengimpor sekitar sepertiga ayamnya, atau lebih dari dua juta unggas setiap bulannya, dari Malaysia.
"Kami yakin, ada pasokan ayam yang cukup untuk semua orang jika kami terus melakukan pembelian seperti biasa," kata Tan dalam sebuah posting Facebook dikutip The Straits Time, Sabtu (4/6/2022).
C S Tay Foods, distributor ayam premium tanpa kandang S Pure chilled dari Thailand, mengatakan telah mengamankan pasokan mingguan hingga 75.000 paket bagian ayam dari saat ini 8.000 paket jika permintaan meningkat. Minggu depan, misalnya, akan mengimpor 26.000 paket.
"Ayam dingin diterbangkan karena produk memiliki umur simpan yang lebih pendek daripada yang beku," kata Marc Tay, direktur eksekutif CS Tay Foods.
Pantau dari The Straits Times pada 31 Mei, sehari sebelum larangan ekspor diberlakukan, menunjukkan bahwa sebagian besar warga Singapura tidak membeli lebih banyak ayam untuk ditimbun. Sebagian besar konsumen di Singapura juga bersedia beralih ke alternatif ayam beku.
Mr Tan mengatakan bahwa dia telah mengunjungi beberapa supermarket pada Sabtu pagi, dan mengamati bahwa mereka memiliki stok ayam yang cukup baik - utuh dan sebagian, mentah dan siap makan, beku dan diproses, serta beberapa dingin.
Dia menambahkan bahwa Singapura akan terus menghadapi gangguan pasokan makanan dari waktu ke waktu.
(pgr/pgr)