Mau Ekspor ke Singapura, Ternyata Ayam RI Termahal di Dunia

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
03 June 2022 17:35
Pekerja memasukkan ayam hasil peternakan di Kawasan Kali Baru, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). Harga ayam potong ditingkat peternak kisaran harga Rp22 ribu- Rp24 ribu per ekor. meski jelang imlek harga ayam potong normal dan permintaan dari pasaran tengkulak juga standar. menurut para pekerja tengkulak ayam justru jelang lebaran dan tahun baru permintaan ayam meningkat. peternakan ayam dikawasan tersebut dapat menghasilkan 2000-3000 ayam potong sehari. Dan ayam tersebut di bawa ke pasar-pasar di daerah kawasan Depok, Cibinong hiingga pasar minggu.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi peternakan ayam ras. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan peternak mendorong pemerintah agar bisa mencapai kesepakatan ekspor daging ayam ke Singapura. Hal ini terkait dengan kebijakan Malaysia yang melarang ekspor komoditas ini ke negeri Singa tersebut.

Namun nyatanya ada faktor lain yan bisa menjadi penghambat ekspor ayam Indonesia ke Singapura akibat harga yang tidak kompetitif. Anggota Dewan Penasehat Pinsar Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Ade M Zulkarnain mengatakan harga ayam Indonesia tergolong mahal.

"Harganya kompetitif ngga di Singapura? perlu diketahui harga ayam di Indonesia salah satu yang termahal di dunia. Ini masalah-masalah yang harus diselesaikan, supaya bisa menangkap peluang tersebut," ujar Ade.

Namun, Ia tidak menyebut berapa besar nilai perbandingannya dengan negara lain. Hanya saja penyebab mahalnya ayam di dalam negeri tidak lepas dari biaya pakan yang tinggi. Pemerintah pun sudah menutup opsi impor jagung sejak akhir tahun lalu.

"Biaya produksi atau HPP (Harga Pokok Penjualan) yang tinggi karena harga pakan. Harga pakan karena bahan baku yang sebagian besar impor dan harga jagung lokal yang lebih mahal dari jagung impor. Sedangkan jagung tertutup untuk impor," sebut Ade.

Kenaikan harga jagung juga terjadi di tingkat internasional. Harga jagung dan gandum meningkat sejak awal tahun. Berdasarkan data di pasar spot internasional, harga jagung mengalami kenaikan sebesar 10,8 persen setahun terakhir, dan gandum 57,9 persen di periode yang sama.

Krisis di Ukraina, serta proteksionisme yang dilakukan oleh negara produsen utama pangan seperti India yang membatasi ekspor gandum memicu kenaikan biaya produksi secara signifikan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Larang Ekspor Ayam, RI Bisa Ketiban 'Durian Runtuh'

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular