Kronologi Lengkap & Update Terbaru Pencarian Anak Kang Emil

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 June 2022 06:30
Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (Tangkapan layar Instagram)
Foto: Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (Tangkapan layar Instagram)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), menyatakan Emmeril Khan Mumtadz (22) meninggal dunia setelah dilaporkan hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss pada Kamis (26/5/2022) lalu.

Kabar ini muncul setelah upaya pencarian putra sulung RK yang kerap dipanggil Eril itu tidak membuahkan hasil di hari ke-7.

RK beserta sang istri dan anak perempuannya juga telah kembali ke Indonesia. Meski begitu, upaya pencarian di Swiss tetap dilakukan oleh pihak keluarga yang lain.

Sebelum kembali ke Indonesia, Kang Emil, sapaan akrab RK, sempat turun menyisir area tempat terseretnya Eril dan mengumandangkan adzan di pinggir Sungai Aare. Ia juga memimpin shalat ghaib untuk putra pertamanya tersebut.

Berikut kronologi lengkap dan update terbaru mengenai kasus terseretnya Eril di Sungai Aare.

Terseret Saat Berenang

Eril dikabarkan hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare di Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022 pukul 10:00 waktu Swiss.

Ridwan Kamil (Ist)Foto: Ridwan Kamil (Ist)
Ridwan Kamil (Ist)

Saat itu Eril bersama adiknya, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara, bersama temannya sedang berenang di Sungai Aare. Eril dan rombongan turun ke sungai di area yang bertangga dan memilih lokasi di mana ada lansia dan anak-anak yang juga tengah berenang, dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.

"Pada saat akan naik ada kesulitan, yang kami juga tidak paham kondisinya di sana, barangkali ada arus. Yang lain bisa naik ke darat, Eril terbawa arus," kata salah satu anggota keluarga RK, Elpi Nazmuzaman dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/5/2022) lalu.

Lebih detail dijelaskan, setelah memastikan adik dan temannya selamat kembali di darat, Eril tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air.

Ridwan Kamil (Tangkapan Layar)Foto: Ridwan Kamil (Tangkapan Layar)
Ridwan Kamil (Tangkapan Layar)

"Eril berteriak 'help', keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan 'help' terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana)," jelas Elpi.

Seperti diketahui, Eril dan keluarga berada di Swiss dalam rangka mencari sekolah untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.

"Namun takdir Allah sudah ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan," ujarnya lagi.

Pencarian Terus Dilakukan

Pasca kabar hilangnya Eril karena terseret arus, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern mengatakan dalam keterangan resmi bahwa pencarian Eril terus diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu dan drone. Adapun fokus pencarian berada di area Marzili, hingga pintu air Engehalde.

"Selain itu, patroli juga tetap dilakukan mulai area Schwellenmaetelli hingga Wohlensee," tulis keterangan resmi KBRI Bern.

Status pencarian Eril juga sudah berubah dari missing person (orang hilang) menjadi drowned person (orang tenggelam).

Interpol sendiri telah menerbitkan Yellow Notice terkait hilangnya Eril sesuai dengan permintaan Polri sebagai upaya bantuan.

Yellow Notice merupakan permohonan kepada lembaga kepolisian di seluruh dunia. Yellow Notice biasanya diterbitkan untuk mencari korban penculikan karena tindak kejahatan atau orang hilang yang belum diketahui sebabnya.

"Interpol sudah merilis Yellow Notice Eril," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seperti dikutip dari laman resmi Mabes Polri, Kamis (2/6/2022) lalu.

Keluarga Nyatakan Eril Meninggal & Sudah Ikhlas

Setelah pencarian yang belum membuahkan hasil, keluarga RK pun ikhlas dengan kepergian Eril yang hanyut di sungai.

"Dari keseluruhan peristiwa ini kami sekeluarga berprasangka baik Insyaallah Eril wafat dalam keadaan husnul khatimah dan memenuhi kriteria hadis Nabi orang tenggelam dengan kriteria tertentu dinyatakan sebagai syahid akhirat," ujar Erwin saat konferensi pers, Jumat (3/6/2022).

RK menulis pesan menyentuh yang dia tujukan untuk Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai itulah anak sulungnya, Eril, terakhir kali terlihat sebelum lenyap ditelan arus yang deras.

"Wahai Sungai Aare. Sebagai sesama makhluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu," tulis pria yang akrab disapa Emil tersebut, di Instagram-nya @ridwankamil.

Ungkapan duka yang menyayat hati itu ditulis Ridwan Kamil tak lama setelah ia dan keluarga tiba di Indonesia. Pihak keluarga di Bandung juga telah melaksanakan shalat ghaib bagi Eril yang hingga kini jasadnya belum ditemukan.

Istri RK, Atalia Praratya, melalui akun Instagram resminya memutuskan untuk pulang ke Indonesia setelah upaya pencairan sang putra sulung dalam beberapa hari terakhir belum membuahkan hasil.

Atalia menulis pesan yang menyentuh untuk putra kesayangannya tersebut. "Ril... Mamah pulang dulu ke Indonesia, ya..." tulisnya.

Bersama dengan pesan itu, ibu tiga anak tersebut mengunggah foto di Instagram yang menunjukkan dia, sang suami, serta anak perempuannya sedang duduk berdampingan memandang Sungai Aare di Bern. Di sungai itulah, Eril terakhir kali terlihat dan hanyut terbawa arus.

Lewat unggahan tersebut, dia juga memanjatkan doa untuk sang anak. Atalia berharap sungai Aare, yang sedang mengalirkan lelehan salju dari gunung, tidak membuat Eril kedinginan.

MUI Serukan Shalat Ghaib untuk Eril

Setelah Eril dinyatakan meninggal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan seruan untuk melaksanakan shalat gaib untuk pria kelahiran 25 Juni 1999 tersebut. MUI mengeluarkan seruan pada Kamis (2/6/2022) malam.

"Bapak Moch. Ridwan Kamil beserta istri sudah mengikhlaskan sepenuhnya dan menyakini bahwa ananda tercinta Emmeril Kahn Mumtadz sudah meninggal dunia karena tenggelam," tulis MUI dalam pernyataannya yang diterima CNBC Indonesia.

"KBRI di Swiss menyampaikan bahwa otoritas setempat sudah mengubah status pencarian ananda tercinta Emmeril Kahn Mumtadz, dari yang tadinya berstatus orang hilang (missing person) menjadi status mencari orang yang tenggelam (drowned person). Hal ini mengisyaratkan bahwa orang yang dicari dimungkinkan sudah meninggal dunia."

Menurut MUI dengan memperhatikan keterangan tersebut, dengan memperhatikan hukum syara', jenazah harus segera dishalatkan. Namun karena belum ditemukan, maka dilakukan shalat gaib.

"Oleh karena itu MUI Provinsi Jawa Brat menyerukan kepada seluruh masyarakat Muslim untuk melakukan shalat gaib ... pada Jumat 3 Juni 2022 di setiap masjid/mushalla, bisa dilakukan sebelum shalat Jum'at, bisa juga banda shalat Jum'at," tamah MUI.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular