
Kronologi Lengkap & Update Terbaru Pencarian Anak Kang Emil

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), menyatakan Emmeril Khan Mumtadz (22) meninggal dunia setelah dilaporkan hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Swiss pada Kamis (26/5/2022) lalu.
Kabar ini muncul setelah upaya pencarian putra sulung RK yang kerap dipanggil Eril itu tidak membuahkan hasil di hari ke-7.
RK beserta sang istri dan anak perempuannya juga telah kembali ke Indonesia. Meski begitu, upaya pencarian di Swiss tetap dilakukan oleh pihak keluarga yang lain.
Sebelum kembali ke Indonesia, Kang Emil, sapaan akrab RK, sempat turun menyisir area tempat terseretnya Eril dan mengumandangkan adzan di pinggir Sungai Aare. Ia juga memimpin shalat ghaib untuk putra pertamanya tersebut.
Berikut kronologi lengkap dan update terbaru mengenai kasus terseretnya Eril di Sungai Aare.
Terseret Saat Berenang
Eril dikabarkan hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare di Swiss pada Kamis, 26 Mei 2022 pukul 10:00 waktu Swiss.
![]() Ridwan Kamil (Ist) |
Saat itu Eril bersama adiknya, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara, bersama temannya sedang berenang di Sungai Aare. Eril dan rombongan turun ke sungai di area yang bertangga dan memilih lokasi di mana ada lansia dan anak-anak yang juga tengah berenang, dengan asumsi titik tersebut tidak berbahaya.
"Pada saat akan naik ada kesulitan, yang kami juga tidak paham kondisinya di sana, barangkali ada arus. Yang lain bisa naik ke darat, Eril terbawa arus," kata salah satu anggota keluarga RK, Elpi Nazmuzaman dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/5/2022) lalu.
Lebih detail dijelaskan, setelah memastikan adik dan temannya selamat kembali di darat, Eril tiba-tiba terseret arus dan sempat berteriak meminta tolong. Teriakannya didengar warga sekitar yang lalu melaporkan kejadian itu ke polisi air.
![]() Ridwan Kamil (Tangkapan Layar) |
"Eril berteriak 'help', keluarga yang ada di pinggir berupaya menolong. Teriakan 'help' terdengar warga di pinggir sungai dan memberi tahu polisi. Di hilir, posisinya polisi sudah tahu (akan ke mana)," jelas Elpi.
Seperti diketahui, Eril dan keluarga berada di Swiss dalam rangka mencari sekolah untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.
"Namun takdir Allah sudah ditetapkan, Eril terbawa arus sebelum berhasil naik ke daratan," ujarnya lagi.
Pencarian Terus Dilakukan
Pasca kabar hilangnya Eril karena terseret arus, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern mengatakan dalam keterangan resmi bahwa pencarian Eril terus diintensifkan dengan metode patroli darat, perahu dan drone. Adapun fokus pencarian berada di area Marzili, hingga pintu air Engehalde.
"Selain itu, patroli juga tetap dilakukan mulai area Schwellenmaetelli hingga Wohlensee," tulis keterangan resmi KBRI Bern.
Status pencarian Eril juga sudah berubah dari missing person (orang hilang) menjadi drowned person (orang tenggelam).
Interpol sendiri telah menerbitkan Yellow Notice terkait hilangnya Eril sesuai dengan permintaan Polri sebagai upaya bantuan.
Yellow Notice merupakan permohonan kepada lembaga kepolisian di seluruh dunia. Yellow Notice biasanya diterbitkan untuk mencari korban penculikan karena tindak kejahatan atau orang hilang yang belum diketahui sebabnya.
"Interpol sudah merilis Yellow Notice Eril," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo seperti dikutip dari laman resmi Mabes Polri, Kamis (2/6/2022) lalu.
