
Yang Lain Demen Perang, Tentara Negara Ini Jadi "Juru Damai"

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah perang Ukraina yang terus berkecamuk di mana Rusia dan negara Blok Barat saling beradu senjata, 10 negara ini justru gemar mengirim tentara untuk menjadi juru damai di negara lain. Ada Indonesia juga, lho!
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-100, sebagai bentuk intervensi Negeri Beruang Merah ini terhadap serangan pemerintah Ukraina terhadap wilayah separatis pro-Rusia Donbas (Ukraina Timur) yang berlangsung selama 8 tahun.
Negara Barat pun berang karena Ukraina digadang-gadang menjadi anggota terbaru Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), yang bakal menjadi negara NATO dengan perbatasan terdekat terhadap jantung Rusia, yakni Moskow.
Mereka mendukung tentara dan milisi Ukraina dengan bantuan senjata dan sanksi ekonomi terhadap Eropa. Terbaru, negara Uni Eropa menjatuhkan paket sanksi keenam terhadap Rusia, yang utamanya mengembargo produk impor minyak dari daratan Rusia.
Sementara itu. pemerintah Amerika Serikat (AS) mengirim Multiple Launch Rocket System (MLRS) jenis High Mobility Artillery Rocket (HIMAR) dan amunisinya, empat helikopter serang Mi-17, senjata anti-tank Javelin sebanyak 1.000 unit, dan 15 kendaraan militer.
Sebelum ini, Rusia telah menjadi negara dengan penerima sanksi terbanyak di dunia meliputi sanksi keuangan dan perbankan (pembekuan aset Bank Sentral Rusia, pemblokiran bank Rusia dari sistem transaksi dunia yakni SWIFT), larangan ekspor-impor untuk produk tertentu, pembatasan investasi serta penutupan wilayah udara dan akses masuk.
![]() |
Rusia membalas dengan memberlakukan larangan ekspor pada serangkaian produk hingga akhir 2022 mencakup ekspor peralatan telekomunikasi, medis, kendaraan, pertanian, dan listrik, serta beberapa produk kehutanan seperti kayu. Hal ini semakin membuat konflik semakin panjang.
Selain konflik Rusia-Ukraina, Kanada lagi berang dengan China. Negeri di Amerika Utara itu menuduh pilot angkatan udara China berperilaku tidak profesional dan berisiko kala jet tempur kedua negara berpapasan di wilayah udara internasional.
Jet Kanada sedang dalam misi di Jepang. Akibat kejadian itu, militer Kanada harus mengubah jalur penerbangannya untuk menghindari potensi tabrakan dengan pesawat China yang mencegat.Insiden ini terjadi kurang dari 6 minggu setelah Ottawa dan Beijing memperbaiki hubungan diplomatik, pasca penangkapan eksekutif Huawei Meng Wanzhou di Desember 2018.
Bisa dibilang, negara-negara bekas anggota Blok Barat dan Blok Timur di era perang dingin sedang mengalami hubungan terburuk, sehingga sering kali muncul pernyataan keprihatinan dan kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia III.