Gokil! Negara Ini Malah 'Panen' dari Perang Ukraina, RI Ikut?

aaf, CNBC Indonesia
03 June 2022 19:49
Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Sejauh ini, Indonesia tidak pernah mengimpor minyak dari Rusia. Hal tersebut juga terlihat pada laporan OEC World tahun 2019, bahwa Indonesia mengimpor produk minyak yang berasal dari Singapura (US$ 7,52 miliar/ 61,1%), Malaysia (US$ 1,23 miliar/ 10%), Korea Selatan (US$ 1,07 miliar/ 8,66%), Uni Emirat Arab (US$ 729 juta/ 5,92%), dan China (US$ 552 juta/ 4,48%).

Sementara untuk impor minyak mentah (crude oil), berdasarkan data BPS RI, impor minyak mentah pada 2021 antara lain berasal dari Arab Saudi (US$ 2,27 miliar), Aljazair (US$ 298,58 juta), Papua Nugini (US$ 85,03 juta), Tunisia (US$ 21,59 juta), dan lain-lain. 

Pada Selasa (17/5), Badan Pusat Statistik (BPS) RI melaporkan bahwa impor minyak dan gas (migas) pada April 2022 mengalami kenaikan 9,21% menjadi US$ 3,81 miliar dari Maret 2022. Secara year-on-year, impor migas naik 88,48% ketimbang pada April 2021.

Peningkatan pada nilai impor migas disebabkan oleh bertambahnya nilai impor minyak mentah sebesar 85,81% (US$564,44 juta) dan gas sebesar 7,88% (US$37,5 juta) yang tereduksi oleh penurunan impor hasil minyak sebesar 11,87%.

Adanya kenaikan pada impor minyak mentah dan gas dinilai cukup signifikan, sehingga persediaan dalam negeri pun masih terbilang cukup. Jika Indonesia ingin mengimpor minyak Rusia, maka akan banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan, salah satunya logistik. Jarak kedua negara yang jauh, tentunya akan meningkatkan biaya logistik.

Selain itu, Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyatakan kekhawatirannya jika Indonesia berencana membeli minyak Rusia. Hal tersebut dapat membuat negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS) mengurangi impor dari Indonesia.

Ketika negara-negara tujuan ekspor menemukan bahwa bahan baku yang dibeli oleh Indonesia mengandung minyak dari Rusia, tentunya akan ada konsekuensi menghambat produk Indonesia untuk masuk ke negara-negara lain.

Berdasarkan data BPS April 2022, sejak Januari-April 2022, pangsa pasar RI ke Uni Eropa sebanyak 8,07% dan AS sebanyak 11,55%. Sehingga, jika digabungkan maka totalnya pun cukup besar terhadap pendapatan RI.

Pembelian langsung minyak Rusia akan membuat Indonesia berada dalam posisi sulit secara politik dan ekonomi. Ditambah lagi dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah G-20 Presidency tahun ini, seharusnya dapat membuat Indonesia bersikap proaktif untuk menyerukan perdamaian.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aaf/luc)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular