Era Tiket Pesawat Mahal Datang, Ada yang Sampai Rp20 Juta

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 03/06/2022 09:20 WIB
Foto: Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat mengalami peningkatan yang signifikan baik penerbangan domestik maupun internasional. Bahkan sampai dianggap tidak masuk akal untuk beberapa kalangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat inflasi pada bulan Mei baik 0,4%, yang disumbang dari tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

"Kalau saya detailkan beberapa penyumbang inflasi pada Mei adalah tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah," kata Kepala BPS Margo Yuwono, Kamis (2/6/2022).


Menurut kelompok pengeluaran sektor transportasi memberi andil paling besar terhadap inflasi Mei 2022 sebesar 0,08% setelah Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 0,20%.

Namun memang terlihat peningkatan harga tiket pesawat dirasakan sangat signifikan di masyarakat. Kenaikan harga tiket terjadi pada rute-rute domestik maupun luar negeri.

Seperti harga tiket ke Jakarta - Singapura kelas ekonomi, Jumat (3/6/2022) pada platform Traveloka dibanderol Rp 2,4 - 8,6 juta, sementara untuk perjalanan Singapura - Jakarta pada tanggal (5/6/2022) mencapai Rp 6,1 - 6,6 juta.

Foto: Tertinggi Sejak Desember 2017, Inflasi Mei 2022 Capai 3,55% (CNBC Indonesia TV)
Tertinggi Sejak Desember 2017, Inflasi Mei 2022 Capai 3,55% (CNBC Indonesia TV)

Artinya masyarakat harus merogoh kocek Rp 8,5 - 15 jutaan untuk perjalanan pulang pergi. Padahal sebelumnya hanya membutuhkan ongkos perjalanan Rp 2-3 juta untuk perjalanan pulang dan pergi.

Begitu juga dengan perjalanan ke Malaysia pada (3/6/2022) harga tiket dibanderol dengan harga, Rp 1,8 - 3,3 juta untuk penerbangan langsung. Sementara penerbangan Malaysia pada (5/6/2022) dibanderol dengan harga Rp 4,7 juta - Rp 5,1 juta.

Sehingga untuk perjalanan pulang dan pergi membutuhkan dana sekitar Rp 6,5 - 8,4 juta dari sebelumnya hanya Rp 3 - 4 jutaan.

Untuk penerbangan Jakarta - Bangkok (3/6/2022) saat ini dibanderol dengan harga Rp 4,3 juta untuk penerbangan langsung. Sementara untuk penerbangan transit kelas ekonomi mencapai Rp 20,4 juta.

"Namun memang kenaikannya terlalu signifikan, ini belum pernah terjadi, anomali juga ini." Pengamat Penerbangan AIAC Aviation Arista Atmadjati

Begitu juga dengan penerbangan langsung Bangkok - Thailand (5/3/2022) di jual dengan harga Rp 4,8 juta - Rp 6,5 juta. Sementara penerbangan transit dibanderol Rp 7,8 juta - Rp 28,7 juta.

Melihat hal ini, Pengamat Penerbangan AIAC Aviation Arista Atmadjati mengatakan, kenaikan harga tiket saat ini memang sangat signifikan, terutama dari pantauannya untuk rute Singapura dan Malaysia.

"Biasanya gak segitu baru seumur-umur naik harga tiket pesawat ke rute itu naik segitu. Mungkin hukum pasar juga. Permintaan naik namun jumlah pesawat malah drop," kata Arista, kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/6/2022).

Arista menjelaskan beberapa faktor tidak hanya harga avtur. Dimana biaya avtur berkontribusi pada 40% komponen harga tiket, namun pula biaya ground handling, navigasi dan lalu lintas udara juga naik.

"Namun memang kenaikannya terlalu signifikan (harga tiket), ini belum pernah terjadi, anomali juga ini," katanya.

Selain itu menurut Arista, supply tempat duduk pesawat secara global juga tengah menurun. Dari informasi yang didapatkan ada maskapai yang biasa terbang selama 8 kali ke Singapura kini tinggal 2 kali imbas jumlah pesawat yang menurun.

"Lain dari itu ya ada hukum pasar juga, kalau harga itu bertahan artinya sampai saat ini tiket-tiket ke Singapura dan Malaysia yang mahal itu masih ada juga yang beli," katanya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BPS Catat RI Alami Deflasi 0,37% (mtm) di Mei 2025