
Wah! Kantong Orang RI Masih Sanggup, Meski Harga Makin Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi inti di dalam negeri menunjukan tren yang terus menguat sejak Januari hingga Mei 2022. Hal ini menggambarkan masyarakat masih mampu untuk berbelanja alias daya beli terjaga.
Pada Mei 2022 inflasi inti sebesar 0,23% atau terjadi kenaikan indeks dari 109,1 pada April 2022 menjadi 109,35 pada Mei 2022. Secara tahun kalender atau dari Januari-Mei 2022 inflasi inti mencapai sebesar 1,63%.
Sementara secara tahunan (Mei 2022 terhadap Mei 2021) inflasi inti di dalam negeri sebesar sebesar 2,58%.
Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran. Lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang.
"Tren inflasi inti menunjukkan peningkatan dan terakhir 2,58% (Secara tahunan pada Mei 2022), itu menunjukkan daya beli masyarakat mulai ada perbaikan," jelas Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).
Dengan adanya daya beli masyarakat yang meningkat, namun tidak diiringi dengan ketersediaan barang atau supply, maka menyebabkan harga menjadi naik. Namun, data ini menunjukkan daya beli masyarakat masih terjaga.
"Dengan adanya daya beli meningkat dan supply tetap dan menyebabkan harga menjadi naik, mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat masih ada. Kalau (inflasi inti) cenderung menguat, daya beli baik," kata Margo melanjutkan.
Margo menyebut, komponen inflasi inti memberikan andil terhadap inflasi pada bulan Mei sebesar 0,15% di mana komoditas pendorong komponen inti di antaranya adalah ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis.
Adapun komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,48% dengan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,09%, dan komponen yang harganya bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,94% dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,16%.
Secara keseluruhan, tingkat inflasi di Indonesia pada Mei 2022 sebesar 0,4% secara bulanan, adapun tahunan mencapai 3,55% dan secara tahun kalender (Januari-Mei 2022) sebesar 2,56%.
Inflasi pada Mei 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,78%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10%.
Serta terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,43%, kelompok kesehatan 0,19%, kelompok transportasi 0,65%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03%;
Juga penyumbang inflasi pada Mei 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,30%, kelompok pendidikan 0,01%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,54%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20%.
(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Tertinggi RI Terjadi di Sumenep, 2 Kali Nasional!