
Tony Blair'Janji' Promosikan Potensi IKN ke Mancanegara

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, pada Rabu (01/06/2022).
Blair mengungkapkan kesediaannya untuk membantu Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara, termasuk mewartakan potensi IKN ke internasional. Hal ini disampaikan saat bertemu dengan Kepala OIKN Bambang Susantono, Rabu (1/6/2022).
Diskusi keduanya membahas langkah-langkah strategis dan taktis untuk persiapan dan pelaksanaan pembangunan, terutama terkait investasi asing (foreign direct investment) ke IKN. Dalam pertemuan tersebut, Bambang menjelaskan mengenai One Map, One Plan, One Policy (1MPP) sebagai perencanaan IKN terintegrasi.
"Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan IKN tetap mengedepankan prinsip ESG (environmental, social, and governance) sebagai kota global yang smart, sustainable, inclusive, dan resilient," kata Bambang dikutip dari keterangan pers, Kamis (2/6/2022).
"Kami mengundang beliau (Tony Blair) untuk melakukan kunjungan kerja lapangan ke IKN pada September mendatang. Beliau menyambut baik undangan tersebut dan akan mengatur jadwal untuk itu," tambahnya.
Sementara itu, menurut Blair, pembangunan IKN berada pada momentum yang tepat. Di mana hal ini menjadi langkah strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia. Kalangan internasional menurutnya pun ingin berpartisipasi dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan industri di IKN nanti.
"Dengan strategi komunikasi yang baik, program (pembangunan IKN) ini akan menjadi program yang menarik bagi investor," kata Tony.
Sebagai informasi, saat ini OIKN sedang mengembangkan masterplan Nusantara yang mencerminkan teknologi mutakhir. Masterplan difokuskan pada inovasi dan menciptakan ekosistem yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Di samping itu, menciptakan model baru pengelolaan kota masa depan yang terhubung melalui digital, di mana layak secara ekonomi, diinginkan secara sosial, dan berkelanjutan secara lingkungan.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bappenas Bakal Tarik Utang Rp 56 Miliar, Buat Bangun IKN?