
Klaim Kim Jong Un Dibantah WHO, Sebut Covid Korut Memburuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan bahwa situasi pengendalian Covid-19 di Korea Utara (Korut) semakin memburuk. Hal ini berbeda dengan klaim pemimpin tertinggi negara itu, Kim Jong Un, bahwa situasi mulai dapat dikendalikan.
Kim Jong Un sendiri sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya melonggarkan langkah-langkah penguncian Covid-19. Dalam laporan Al Jazeera, ia menyebutkan bahwa meski ada kenaikan kasus, kondisi penanganan di negara itu sudah mulai stabil.
Namun dalam sebuah konferensi pers yang dilansir AFP, Kamis (2/6/2022), Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menyatakan sejauh ini pihaknya belum dapat mengakses data yang real terkait wabah di negara itu.
"Kami berasumsi bahwa situasinya semakin buruk bukan lebih baik," katanya kepada wartawan seraya mengakui bahwa negara totaliter yang tertutup itu hanya memberikan informasi yang sangat terbatas.
"Saat ini kami tidak dalam posisi untuk membuat penilaian risiko yang memadai dari situasi di lapangan. Sangat, sangat sulit untuk memberikan analisis yang tepat kepada dunia ketika kami tidak memiliki akses ke data yang diperlukan."
Pimpinan WHO untuk Covid-19, Maria van Kerkhove, mengatakan negara itu mungkin telah mendaftarkan lebih dari tiga juta kasus dugaan Covid. Hal ini dilontarkan meski akun resmi hanya menyebutkan kasus "demam".
"Ada banyak pemulihan yang telah dilaporkan, tetapi ada informasi terbatas yang kami dapatkan dari negara saat ini," kata Van Kerkhove.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah melaporkan Kamis pagi sekitar 96 ribu "kasus demam" dalam 24 jam, dengan total 3,8 juta kasus sejak akhir April. Tidak ada kematian baru yang diumumkan, dengan 69 kematian pada akhir pekan lalu.
"Itu adalah penghitungan harian ketiga berturut-turut kurang dari 100 ribu. Ini turun dari rekor tertinggi 390 ribu kasus harian pada pertengahan Mei," kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gila! Kim Jong Un Tembak Misil Lagi Belum Seminggu, Ngamuk?