Gokil! Kim Jong Un Tes Air hingga Udara Lawan Covid Korut

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) melakukan segala macam cara demi melawan Covid-19. Terbaru, pemerintah Kim Jong Un menguji sungai, udara, hingga sampah di negara itu untuk mencegah wabah akibat virus SARS-CoV-2 tersebut.

Hal ini dipaparkan media corong pemerintah, KCNA, sebagaimana dimuat Reuters. Ini seiring perintah pengujian dan desinfeksi di seluruh negeri.

Pilihan Redaksi Panas! China-Rusia "Bersatu" di Sini, Pasang Badan Buat Korut Heboh Media Rusia Sebut Ada Lab Biologis AS di Indonesia Ini 5 Fakta Sungai Aaree Lokasi Hilang Anak Ridwan Kamil

"Sektor anti-epidemi darurat di semua tingkatan mengutamakan pengujian spesimen yang dikumpulkan di sungai dan danau, sambil mendisinfeksi ratusan ribu meter kubik limbah dan ribuan ton sampah setiap hari dan memeriksa dan menganalisis sampel," kata media itu, sebagaimana dikutip Jumat (27/5/2022).

Sayangnya, tidak diuraikan bagaimana metode pengujian. Namun, tahun lalu, Korut berujar telah mengembangkan peralatan tes reaksi rantai polimerase (PCR) sendiri. 

Sebuah video dimuat laman yang sama, sempat menunjukkan bagaimana sekelompok pejabat mengenakan pakaian pelindung (APD) dan masker medis sambil membawa kotak khusus. Kotak-kotak itu bertuliskan "pembawa spesimen" atau "bakteri, penguji virus".

"Pejabat mengumpulkan sampel dari orang-orang yang menunjukkan demam ... dan menguji minuman yang diproduksi di pabrik air di Pyongyang untuk memastikan mereka bersih dan aman," kata seorang pejabat dalam video itu yang diketahui merupakan Wakil Kepala Pusat Kebersihan dan Anti-epidemi Kota Pyongyang, Jo Chol Ung.

Mengutip Worldometers, ada 100.470 pasien Covid-19 baru di Korut, dengan satu kematian, Kamis. Dari April ada 3.270.850 kasus Covid-19 ditemukan Korut dengan total 69 orang dinyatakan meninggal.

Di laman yang sama dimuat total kasus aktif adalah 233.091. Sedangkan warga sembuh sebanyak 3.037.690.

Korut sendiri meyakinkan situasi Covid-19 di negerinya terkendali. Negeri Pertapa menyebut kasus dalam 'tren positif' dengan 'hasil yang baik'.

Sayangnya tertutupnya negeri itu membuat banyak pakar tak percaya. Apalagi karena Korut tak memiliki vaksin dan pasokan medis yang memadai.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Gaya Kim Jong Un, Saat Tinjau Pabrik Senjata Utama