Ada 'Ledakan' Harga Tiket Pesawat, Agen Perjalanan Pusing

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Selasa, 31/05/2022 13:45 WIB
Foto: Bandara Soekarno Hatta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat melonjak tinggi di tengah gairah masyarakat untuk bepergian tengah meningkat. Hal ini cukup menjadi kendala pelaku pariwisata seperti travel agent untuk pulih dari keterpurukan selama dua tahun pandemi.

Setidaknya dari data Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) tiga bulan pertama 2022 sudah merasakan kebangkitan industri penerbangan. Dimana pada Januari akumulasi jualan tiket anggotanya mencapai Rp 450 miliar dan meningkat pada bulan April 2022 menjadi Rp 1,5 triliun. Bahkan meningkat empat kali lipat jika dibandingkan periode 2021 lalu.

Hanya saja yang untuk mendorong penjualan tiket pada tahun ini travel agent menghadapi kesulitan naiknya harga tiket, yang mempengaruhi pada permintaan masyarakat.


"Memang kenaikan harga ini menjadi kendala pariwisata travel agent, Jakarta - Singapura sekarang sampai Rp 8 juta dulu Rp - 3 juta. bahkan untuk peak season memakai pesawat full services pada rute yang sama bisa mencapai Rp 15 juta," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno kepada CNBC Indonesia, Selasa (31/5/2022).

Pauline menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi penyebab mahalnya harga tiket. Mulai dari kenaikan harga avtur, melemahnya mata uang Rupiah, hingga kurangnya armada pesawat yang membuat frekuensi penerbangan belum normal.

Dia mencontohkan untuk rute domestik saat ini dikenakan tarif fuel surcharge sebesar Rp 300.000 seperti penerbangan ke Denpasar.

Selain itu armada pesawat juga belum kembali normal, seperti untuk penerbangan Jakarta - Singapura oleh Garuda Indonesia yang biasanya ada 6 - 8 kali penerbangan saat ini hanya 1 kali per hari, yang membuat ketersediaan pesawat juga terbatas.

Sehingga mahalnya harga tiket menyebabkan banyak masyarakat urung membeli tiket, dan ada juga yang mengganti rute penerbangannya.

"Contohnya customer yang tujuan liburan, karena ke Singapura sekarang cukup mahal mereka ganti rute ke Bangkok atau Kuala Lumpur yang relatif lebih murah," katanya.

Melihat mahalnya harga tiket pesawat ini Astindo saat ini tengah mendesak maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan. Juga membuat promo menarik untuk tiket kelas murah dari jauh hari untuk menggairahkan pelaku pariwisata.

"Khususnya pada travel fair kami juga bekerja sama dengan stakeholder untuk mengoreksi harga untuk memberi potongan harga," katanya.

Selain itu Pauline juga mendorong masyarakat untuk membeli tiket pesawat dari jauh hari untuk mendapatkan harga tiket murah. Khususnya bagi yang berencana untuk bepergian untuk jarak yang jauh.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Sambut Kedatangan PM Malaysia Anwar Ibrahim