
Simak Harga Terbaru BBM Pertamax-Pertalite di SPBU Seluruh RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Mencermati tingginya harga minyak mentah dunia, yang masih nyaman bertengger di atas level US$ 100 per barel. Pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak 9BBM) non penugasan seperti RON 92 atau Pertamax pada 1 April 2022 lalu menjadi Rp 12.500 per liter.
Kenaikan harga Pertamax ini pun masih jauh di bawah harga keekonomian di mana hitungan harga jenis BBM ini sudah menembus Rp 16.000-an.
Di sisi lain, pemerintah masih menahan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Tidak naiknya harga Pertalite tentu mengganggu keuangan PT Pertamina (Persero) lantaran harga jual Pertalite Rp 7.650 per liter itu jauh di bawah harga keekonomian. Maka dari itu, Pemerintah berinisiasi menambah menambah nilai kompensasi kepada PT Pertamina (Persero) dalam menjual BBM dan LPG yang nilainya mencapai Rp 216,1 triliun.
Agar harga tetap bisa ditahan, pemerintah juga memastikan akan memberikan tambahan subsidi energi sebesar Rp 74,9 triliun dengan rincian Rp 71,8 triliun untuk subsidi BBM dan LPG dan Rp 3,1 tirliun untuk subsidi listrik.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membandingkan, negara-negara lain sudah mengalami kenaikan harga BBM yang tinggi. Misalnya saja Singapura yang saat ini harga BBM-nya mencapai Rp 32.000 per liter. Jerman Rp 31.000, Thailand Rp 27.000 per liter.
"Kita ini masih Rp 7.650. Sekali lagi Rp 7.650. Pertamax Rp 12.500. Yang lain sudah jauh sekali kenapa kita masih seperti ini? Karena kita tahan terus tapi subsidi membesar. Sampai kapan kita menahan?" ungkap Jokowi.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting, dalam keterangan resmi mengatakan untuk daerah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5% dan harga sebelumnya Rp 9.000 per liter, maka harga bensin Pertamax dinaikkan menjadi Rp 12.500 per liter, berlaku mulai 1 April 2022 pukul 00:00 waktu setempat.
Setelah Pertamax, Pemerintah dalam beberapa waktu belakangan sempat melontarkan wacana adanya perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite. Wacana itu imbas dari harga minyak mentah dunia yang sudah hampir tiga bulan ini betah di level US$ 100 per barel.
Tingginya harga minyak mentah dunia itu tentunya berdampak pada Indonesia. Maklum saja, saat ini Indonesia adalah negara net importir yang kira-kira masih melakukan kegiatan impor minyak mentahnya sebanyak sekitar 500 ribu barel.