
Sri Mulyani Beri Kabar Baik Saat Dunia Diselimuti Awan Gelap

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kabar gembira di tengah kondisi dunia yang tengah diselimuti awan gelap alias memburuk. Baik terkait covid-19 maupun ekonomi nasional.
"Kita patut mensyukuri bahwa Indonesia saat ini makin mampu menjaga dari pandemi covid 19 meskipun secara global masih ada beberapa negara yang tengah dan masih terus mencoba untuk mengendalikan covid-19 terutama varian omicron Indonesia dan kemampuan untuk menjaga dan mencegah penularan pandemi covid 19, maka momentum kegiatan ekonomi masyarakat juga semakin kuat," ujarnya dalam acara Talkshow Neraca Komoditas, Senin (30/5/2022)
Dari sisi ekonomi, Indonesia mampu tumbuh 5,01% pada kuartal I-2022 padahal di kesempatan yang sama ada peningkatan penyebaran kasus covid-19 omicron.
"Ini terlihat dari statistik yang dipublikasikan oleh BPS di mana pertumbuhan ekonomi Kuartal 1 Tahun 2022 mencapai 5,01% pada saat yang sama kita juga melihat bahwa kondisi keseimbangan eksternal atau dari neraca Pembayaran Indonesia juga mengalami perkembangan yang sangat-sangat positif," jelas Sri Mulyani.
Hal ini juga ditopang oleh neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 24 bulan berturut-turut. Seiring dengan peningkatan harga komoditas internasional.
"Tentu ini merupakan salah satu hal yang akan menjaga ekonomi Indonesia karena kinerja ekspor kita dengan adanya tren kenaikan harga maupun pemulihan ekonomi global akibat pandemi dan juga menggeliatnya kegiatan ekonomi di Indonesia," paparnya.
Meski demikian, Sri Mulyani meminta semua pihak agar tetap waspadai ancaman global. Lonjakan harga komoditas memancing kenaikan inflasi pada banyak negara, sehingga opsi yang ditempuh adalah dengan memperketat kebijakan moneter. Seperti yang sudah dilakukan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara di Eropa.
"Pengetatan kebijakan moneter artinya interest rate atau suku bunga akan naik dan likuiditas juga akan menjadi lebih ketat hal ini perlu untuk Kita waspadai dalam implikasinya terhadap momentum pemulihan ekonomi global di sisi lain di rumah tangga kita juga melihat akibat covid-19," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seluruh Target Ekonomi RI di 2024 Meleset