Luhut Mau Perusahaan Sawit di RI, Wilmar Ngantor di Singapura

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
27 May 2022 17:05
Pemandangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Foto: Pemandangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan kantor pusat perusahaan sawit yang beroperasi di Indonesia kini menjadi sorotan. Berawal dari penugasan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menko bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar mengurus polemik minyak goreng di dalam negeri.

Luhut pun mengaku telah bersiap melakukan sejumlah langkah konkret. Tidak hanya minyak goreng, tapi juga mulai dari aspek hulu.

Karena itu, Luhut mengungkapkan, telah menyampaikan kepada Presiden agar semua perusahaan sawit wajib berkantor pusat di Indonesia. Dan, rencananya mulai Juni 2022, akan melakukan audit besar-besaran atas perusahaan sawit di Indonesia.

"Saya lapor presiden,'Pak headquarter-nya harus semua pindah ke sini'," kata Luhut saat menghadiri seminar yang digelar Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL), dikutip Jumat (27/5/2022).

"Bayangkan dia punya 300-500 ribu [ha], headquarter-nya di luar negeri, dia bayar pajaknya di luar negeri. Not gonna happen. You have to move your headquarter to Indonesia," ujar Luhut.

Situs Direktori Perusahaan Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, ada 827 perusahaan bergerak di industri minyak sawit mentah (crude palm oil? CPO) dan kernel di Indonesia. Lalu ada 69 perusahaan bergerak di bidang minyak goreng.

Lantas, perusahaan mana yang disebut Menko Luhut berkantor pusat di luar negeri?

Berdasarkan Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit tahun 2020 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat ada ribuan perusahaan perkebunan sawit. Dimana, alamat masing-masing perusahaan ada di Indonesia. Termasuk, perusahaan yang berstatus penanaman modal asing (PMA).

Tercatat setidaknya ada 332 perusahaan berstatus PMA, seperti PT Perkebunan Milano (Kebun Cabang Dua), berkantor pusat di PT Wilmar International Plantation di Medan.

Ada juga PT Eastern Sumatera Indonesia (Bukit Maraja Estate) berkantor pusat di PT Tolan Tiga Indonesia di Sumatera Utara.

Juga, PT Musim Mas yang tercatat berstatus PMA, berkantor pusat di Tanjung Mulia berkode pos 20421.

Begitu pula PT Sri Kuala (Kebun Tamiang) tercatat berstatus permodalan PMA, berkantor pusat di PT Minamas Plantation di Menteng, Jakarta Pusat.

BPS mencatat, ada 2.511 perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dimana 163 perusahaan diantaranya adalah perkebunan besar negara dan 2.348 lainnya perkebunan besar swasta.

Salah satu perusahaan besar sawit yang juga beroperasi di Indonesia adalah Wilmar Group. Meski tidak jelas menyebutkan lokasi kantor pusatnya, situs Wilmar International mencantumkan lokasi di Biopolis Road, Singapura sebagai alamat kontak perusahaan.

Hingga berita ini ditayangkan pihak Wilmar belum bersedia merespons pernyataan Menko Luhut yang akan mewajibkan semua perusahaan sawit berkantor pusat di Indonesia.

Sementara itu, mengutip situs resmi Musim Mas Group, disebutkan bahwa perusahaan minyak sawit tersebut berkantor pusat di Singapura dan beroperasi di 13 negara. Yaitu, Brasil, China, India, Italia, Malaysia, Belanda, Singapura, Spanyol, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, dan Indonesia.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korupsi Wilmar, Musim Mas, Permata Hijau, Begini Modusnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular