Gegara Ini Nih Biaya Paket Umroh 'Terbang' Jadi Rp30 Jutaan

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 May 2022 16:15
Sejumlah jamaah calon haji dan umroh mengikuti pelatihan manasik di Al Mahmudah Manasik Haji Training Centre (AMTC) Setu, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah jamaah calon haji dan umroh mengikuti pelatihan manasik di Al Mahmudah Manasik Haji Training Centre (AMTC) Setu, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga avtur secara global yang membuat harga tiket melambung dan menambah beban bagi perusahaan biro perjalanan untuk membuat paket layanan. Termasuk untuk jasa perjalanan umroh dan haji.

Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi, mengatakan kenaikan harga tiket pesawat secara global cukup memberikan dampak pada komponen biaya perjalanan umroh dan haji. Terutama bagi jamaah yang tertunda perjalanannya saat ini sulit untuk mendapatkan harga sebelum pandemi.

"Jangankan masalah avtur, PPN di Saudi saat ini naik dari 10% menjadi 15% itu sudah terasa banget. Jadi kalau ada jamaah yang tertunda keberangkatannya untuk mendapatkan harga sebelum pandemi mungkin sulit," kata Syam, kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/5/2022).

Syam menjelaskan pada dasarnya 80 - 90% komponen biaya paket umroh dan haji itu berasal dari luar Indonesia. Sehingga sebagai biro perjalanan harus mengikuti harga yang sudah ditetapkan untuk membuat paket.

"Kita juga tidak tahu dasarnya apa, mungkin karena untuk recovery setelah dua tahun pandemi ini rugi. Tapi kerugian ini tidak akan hanya dirasakan swasta tapi pemerintah juga," katanya.

Dimana menurut catatannya saat ini untuk paket umroh rata-rata naik menjadi Rp 29 - 30 juta, dari kisaran Rp 27 juta.

Jika melihat pada platform penjualan harga tiket Traveloka, untuk perjalanan pesawat sekali jalan menggunakan Qatar Airways Jakarta - Jeddah, berkisar antara Rp 9 - 13 jutaan. Bahkan untuk bulan Juni juga berkisar antara Rp 7,9 - 12 jutaan untuk sekali jalan. Sehingga untuk perjalanan pulang dan pergi berkisar antara Rp 18 sampai Rp 20 juta lebih.

Sementara menurut Syam, untuk perjalanan perjalanan pulang dan pergi sebelum pandemi berkisar antara US$ 800 - 1.100, atau berkisar Rp 11 - 13 juta. Memang terlihat kenaikan harga yang cukup signifikan untuk perjalanan umroh dan Haji.

Syam menjelaskan tidak hanya komponen harga tiket yang memberatkan paket perjalanan umroh haji, melainkan juga harga hotel, pajak, transportasi juga melonjak imbas kenaikan PPN di Arab Saudi.

"Kalau di Haji yang luar biasa kenaikannya itu pada harga tenda di Arafah, Muzdalifah dan Mina, itu sangat terasa sekali untuk haji reguler dan khusus. sehingga butuh pembaharuan harga yang ada di atas ambang batas logika positif," katanya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BIaya Haji 2022 Diusulkan Lebih Gede, Mencapai Rp 45 Juta!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular