Arab Saudi Disebut Izinkan Alkohol Demi Pariwisata, Benar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi buka-bukaan soal isu mengizinkan alkohol beredar guna kepentingan wisata di negara itu. Hal ini diutarakan seorang pejabat, Asisten Menteri Pariwisata Saudi Putri Haifa Binti Mohammad, sebagaimana dimuat Gulf News, dikutip Jumat (27/5/2022).

Ia mengatakan negerinya tak akan mencabut larangan penyajian alkohol. Kerajaan, tegasnya, adalah tempat kelahiran Islam dan tidak akan bergerak untuk mengubah undang-undang yang melarang minuman keras tersebut.

Pilihan Redaksi Perang Rusia-Ukraina Makan Korban Baru: Arab Saudi? Panas! China-Rusia "Bersatu" di Sini, Pasang Badan Buat Korut Heboh Media Rusia Sebut Ada Lab Biologis AS di Indonesia

"Arab Saudi sangat transparan tentang posisinya dalam segala hal, kami sangat jelas," katanya di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Kamis waktu setempat.

"Jawaban singkatnya adalah kami akan melanjutkan hukum kami saat ini."

Sebelumnya isu penyajian alkohol terungkap seiring dibangunnya kota Neom oleh media setempat Okaz. Ini adalah mega-proyek futuristik Arab Saudi.

Pembangunan Neom seiring dengan visi 2030. Ini adalah rencana ambisius pemimpin de facto Putra Mahkota Raja Salman, Mohammed bin Salman (MBS), untuk mendiversifikasi ekonomi negara itu.

"Kami telah mengungguli secara global dalam pariwisata dengan apa yang saat ini kami tawarkan hari ini," tambah Putri Haifa.

"Ada banyak hal yang harus dilakukan tanpa memperkenalkan sesuatu yang baru ... prioritas industri perjalanan dan pariwisata dari perspektif pemerintah adalah mengapa kami berhasil melakukannya dengan baik selama pandemi dan pulih."

Arab Saudi menargetkan menarik 100 juta turis setiap tabun. Ibadah seperti haji dan umrah jadi andalan.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pangeran Arab Saudi Koma 17 Tahun, Begini Kondisi Terbarunya