Internasional

Pindah Ibukota, Presiden Negara Ini Minta Rakyat Makan Daun

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
27 May 2022 10:00
Mesir membangun ibukota baru. (REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)
Foto: Mesir membangun ibukota baru. (REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi meminta masyarakat Mesir untuk memakan daun. Hal ini terjadi pada saat harga pangan di negara itu mengalami kenaikan yang tinggi serta rencana pemindahan ibu kota keluar dari Kairo.

Melansir laporan Middle East Monitor, Al-Sisi mengatakan bahwa memakan daun ini sama seperti apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW Ia menyebut masyarakat Mesir haruslah bersabar dan tidak mungkin mendapatkan solusi cepat.

Abdel Fattah el-Sisi, President of Egypt, arrives at Kansai international airport ahead of the start of G20 leaders summit in Izumisano, Osaka prefecture, Japan, June 27, 2019.  G20 Osaka Summit Photo/Handout via Reuters  ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.Foto: G20 Summit 2019 (G20 Osaka Summit Photo/Handout via Reuters)
Abdel Fattah el-Sisi, President of Egypt, arrives at Kansai international airport ahead of the start of G20 leaders summit in Izumisano, Osaka prefecture, Japan, June 27, 2019. G20 Osaka Summit Photo/Handout via Reuters ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.

"(Saya) tidak khawatir bahwa seseorang akan mengatakan bahwa satu kilo okra berharga 100 pound Mesir karena orang Mesir sadar bahwa para sahabat Nabi terjebak dengan Rasulullah di pinggiran Mekah selama 3 tahun sampai mereka makan daun," ujarnya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/5/2022)

"Mereka tidak meminta makanan kepada Rasul atau agar bumi meledak dari bawah mereka (dengan kekayaan)."

Pada Maret lalu Mesir beralih ke IMF untuk ketiga kalinya dalam enam tahun untuk mengajukan pinjaman ketika negara itu bergulat dengan korupsi, pandemi virus corona global, dan sekarang perang Rusia di Ukraina dimana kedua negara itu sangat krusial dalam suplai pangan Negeri Piramida itu.

Analis telah memperkirakan bahwa kenaikan lebih lanjut dalam harga bahan bakar dan makanan kemungkinan akan memicu kerusuhan sipil di Mesir di mana sepertiga dari populasi hidup di bawah garis kemiskinan.

Di sisi lain, Al-Sisi sendiri diketahui beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait perekonomian. Ia dikritik telah menghambur-hamburkan uang dengan lebih memfokuskan pemindahan ibukota daripada kesejahteraan negara.

Diketahui, Mesir sedang merancang sebuah ibukota baru yang terletak di 50 km Timur kota Kairo. Pemindahan ibu kota itu disebut-sebut menelan anggaran hingga US$ 45 miliar atau Rp 657 triliun.

Sementara itu, beberapa negara seperti Arab Saudi pun telah menyatakan intensi memberikan bantuan kepada Mesir senilai US$ 15 miliar. Ini disalurkan untuk menolong negara berpenduduk terpadat di Timur Tengah itu yang saat ini terpukul keras oleh rekor harga biji-bijian akibat perang.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada yang Tewas Diterkam Hiu, Mesir Tutup Pantai Laut Merah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular