Duh, Ratusan Mayat Tentara Rusia Terabaikan di Kulkas Raksasa
Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan mayat tentara Rusia ditemukan warga di beberapa wilayah Ukraina. Ini terjadi setelah pasukan Moskow menarik diri dari sebagian wilayah negara itu untuk memfokuskan serangan ke Donbass.
Dalam laporan BBC International, Kamis (26/5/2022), beberapa minggu setelah mereka gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, jenazah pasukan Rusia masih ditemukan. Mayat terlihat di dalam dan sekitar desa yang mereka lewati atau tempati di dekat ibu kota.
Akhirnya, mayat itu dipindahkan ke kereta berpendingin di pinggiran Kyiv yang sekarang beroperasi sebagai kamar mayat bergerak untuk militer Rusia yang tewas. Tercatat sudah ada setidaknya 137 jenazah tentara Rusia dalam ruangan pendingin itu.
Tim forensik Ukraina sendiri masih terus melakukan identifikasi terhadap jenazah-jenazah itu. Mereka mencari tahu dari beberapa benda yang dibawa pasukan malang itu seperti kartu atm dan juga pakaian yang menancapkan nama tentara itu.
"Setidaknya yang ini punya kesempatan untuk pulang," ujar salah seorang peneliti forensik Ukraina dikutip Jumat.
"Pria yang baru saja saya lihat digali adalah seorang tentara muda yang sudah menikah dari Siberia. Di sebelah tas jenazahnya, sebuah foto hitam-putih yang berpose hati-hati dari profil media sosialnya menatap keluar dari ponsel saya."
Pihak Ukraina mengatakan Rusia tidak memiliki niatan untuk mengambil jenazah-jenazah itu. Bahkan Ukraina menyebut Moskow telah memperlakukan jenazah pasukannya layaknya sampah.
"Mereka tidak membutuhkan tentara mereka. Mereka melemparkan mereka ke sini, mundur - dan meninggalkan mayat-mayat itu," papar salah seorang komandan Ukraina, Kolonel Volodymyr Liamzin.
Ukraina sendiri hingga saat ini menyebut bahwa total tentara Rusia yang tewas di negaranya berjumlah 28.700. Angka ini masih belum dikomentari lebih jauh oleh Kremlin.
Perang Rusia dan Ukraina sudah terjadi sejak 24 Februari. Hingga kini belum ada kesepakatan damai yang dilakukan.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menyatakan bahwa sejauh ini ada 3.942 warga sipil tewas sejak serangan dan 4.591 lainnya luka-luka. Untuk pengungsi, tercatat sudah ada 6,6 juta jiwa yang mengungsi akibat peperangan itu.
(sef/sef)