Internasional

Putin Bisa Dituntut atas Kejahatan Perang? Ini Penjelasannya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 25/05/2022 15:20 WIB
Foto: Russian President Vladimir Putin walks past a guard during a ceremony honoring the country's Olympians and Paralympians at the Kremlin in Moscow, Russia, April 26. REUTERS/Maxim Shemetov

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang tentara Rusia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Ia menjadi tentara pertama yang diadili karena kejahatan perang Rusia di Ukraina.

Situs berita Mediazona pada Senin (23/5/2022), yang dikutip The Moskow Times, melaporkan Vadim Shishimarin (21) mengaku bersalah karena menembak warga sipil berusia 62 tahun Oleksandr Shelipov di wilayah Sumy, Ukraina timur laut pada 28 Februari.

Jaksa meminta hukuman seumur hidup untuk sersan tentara yang berasal dari wilayah Irkutsk, Siberia tersebut. Pengadilan Distrik Solomyanskiy Kyiv menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Shishimarin atas tuduhan melanggar aturan dan perilaku perang setelah persidangan 10 hari.


Kasus Shishimarin menjadi pembuka gerbang pertama untuk menjatuhkan Rusia lewat jalur hukum. Ukraina mengatakan telah mengumpulkan bukti lebih dari 12.000 dugaan kejahatan perang yang melibatkan lebih dari 600 tersangka sejak Putin melancarkan serangan pada 24 Februari.

Melansir BBC International, lembaga internasional juga sedang melakukan penyelidikan mereka sendiri atas dugaan pelanggaran Rusia di Ukraina. Namun Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam serangan militer yang sudah memasuki bulan keempat di Ukraina tersebut.

Ukraina kini sedang mempersiapkan kasus terhadap 41 tentara Rusia untuk pelanggaran termasuk pembunuhan warga sipil, pemerkosaan, pengeboman infrastruktur sipil, dan penjarahan. Pasukan Ukraina mengatakan mereka menemukan kuburan massal dan bukti bahwa warga sipil telah terbunuh setelah kaki dan tangan mereka diikat.

Penyelidik dan wartawan juga menemukan bukti pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil di Bucha, sebuah kota di pinggiran Kyiv, dan daerah-daerah terdekat lainnya.

Pada Maret, serangan Rusia di sebuah teater di Mariupol tampaknya menjadi lokasi pembunuhan massal pertama yang dikonfirmasi. Hal ini terlihat dari kata "anak-anak" ditulis dengan huruf raksasa di luar gedung.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

Pages