Internasional

Erdogan Ribut dengan PM Yunani, Ternyata Ini Penyebabnya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 May 2022 19:42
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/
Foto: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tak lagi mengakui kepemimpinan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis. Ia juga akan menolak bertemu dengan pemimpin negara tetangganya tersebut.

Erdogan menuduh Mitsotakis berusaha memblokir penjualan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) ke Turki saat mengunjungi Negeri Paman Sam tersebut.

Akibatnya, pertemuan puncak yang direncanakan dengan Mitsotakis akhir tahun ini telah dibatalkan. Erdogan berjanji untuk "tidak pernah setuju untuk mengadakan pertemuan" dengan pemimpin Yunani.

"Tidak ada lagi orang yang disebut Mitsotakis dalam buku saya," kata Erdogan kepada wartawan setelah rapat kabinet, dikutip dari BBC International, Selasa (24/5/2022).

Ketegangan antara tetangga Mediterania terjadi setelah Mitsotakis mendesak Kongres AS untuk tidak membatalkan larangan keanggotaan Turki dari program pembelian untuk jet tempur F-35 generasi berikutnya pada pekan lalu.

Pemerintahan Biden dilaporkan telah mempertimbangkan untuk membatalkan larangan tersebut, yang diberlakukan setelah Ankara membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia pada 2019.

Erdogan mengatakan ini sama saja dengan melobi pejabat AS melawan Turki dan melanggar kesepakatan "untuk tidak melibatkan negara ketiga" dalam perselisihan antara Ankara dan Athena.

Erdogan juga menuduh Yunani, sekutu NATO, menyembunyikan "teroris" dan mengizinkan Athena masuk kembali ke blok keamanan pada 1980 adalah sebuah kesalahan.

Meski Yunani dan Turki secara nominal adalah sekutu NATO, keduanya memiliki hubungan tegang yang secara teratur mengancam akan pecah menjadi konflik terbuka.

Mereka berselisih mengenai status Siprus sejak konflik 1974 yang membagi pulau itu menjadi dua dan pada 2020 Ankara mengerahkan kapal perang untuk mengeksplorasi cadangan gas di perairan yang diakui secara internasional sebagai Yunani.

Perselisihan itu terjadi di tengah ancaman Turki untuk memblokir usulan perluasan wilayah NATO. Ankara menuduh Finlandia dan Swedia menyembunyikan anggota milisi Kurdi yang dikatakan menimbulkan risiko bagi Turki, sehingga tak setuju kedua negara Nordik tersebut bergabung dengan aliansi.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas! Erdogan Beri Peringatan Baru untuk Yunani

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular