
Harga Pertalite Rp 7.650/Liter, Jokowi: Sampai Kapan Ditahan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokwi) akhirnya angkat bicara perihal harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Presiden Jokowi memastikan masih akan menahan harga BBM jenis RON 90 atau Pertalite yang saat ini harganya Rp 7.650 per liter.
Jokowi menyebutkan bahwa, ketidakpastian global atas Pandemi Covid-19 yang belum usai serta adanya perang antara Rusia dan Ukraina membuat problem di sektor energi.
"Saya berikan contoh, problem-problem berat, energi BBM, gas, listrik dan kedua panel di seluruh negara-negara persoalan masih besar," terang Jokowi pada saat memberikan pengarahan dalam acara evaluasi aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Atas permasalahan itu, Jokowi membandingkan harga BBM Pertalite dengan harga BBM di Jerman hingga Singapura yang saat ini harganya terlampau sangat jauh.
Jokowi mengatakan, negara-negara lain sudah mengalami kenaikan harga BBM yang tinggi. Misalnya saja Singapura yang saat ini harga BBM-nya mencapai Rp 32.000 per liter. Jerman Rp 31.000, Thailand Rp 27.000 per liter.
"Kita ini masih Rp 7.650. Sekali lagi Rp 7.650. Pertamax Rp 12.500. Yang lain sudah jauh sekali kenapa kita masih seperti ini? Karena kita tahan terus tapi subsidi membesar. Sampai kapan kita menahan?" ungkap Jokowi.
Seperti yang diketahui, akibat pemerintah yang masih menahan kenaikan harga BBM Pertalite. Pemerintah menambah nilai subsidi energi tahun 2022 ini mencapai sekitar Rp 74,9 triliun dengan rincian Rp 71,8 triliun untuk subsidi BBM dan LPG dan Rp 3,1 tirliun untuk subsidi listrik.
Kemudian, untuk kompensasi BBM dan LPG diperkirakan mencapai Rp 324,5 triliun. Ini terdiri dari tambahan kompensasi tahun 2022 sebesar Rp 216,1 triliun yang terdiri dari kompensasi BBM sebesar Rp 194,7 triliun dan kompensasi listrik sebesar Rp 21,4 triliun.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi