Kacau! Banjir Semarang Rendam Pabrik, Ganggu Ekspor Tekstil
Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik-pabrik tekstil di kawasan Tanjung Mas Semarang terkena dampak hebat dari banjir rob besar dan jebolnya tanggul yang menimpa kawasan berikat Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin Indonesia Benny Soetrisno mengungkapkan bahwa aktivitas produksi di pabrik pun harus terhenti. Namun, Ia belum mendapatkan konfirmasi resmi berapa nilai kerugiannya.
"Bisa berefek seminggu karena harus ada pembersihan lumpur yang dibawa air ke dalam bangunan pabrik, kalau kerugian perkiraan saya tidak atau belum bisa dapat hitungan nya," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/5/22).
Meski belum bisa memperkirakan berapa nilai kerugiannya, namun pelaku usaha harus bersiap dengan nilai kerugian yang tidak sedikit. Apalagi produksi dari kawasan pabrik ini bukan ditujukan untuk konsumen dalam negeri, melainkan untuk luar negeri.
"Pabrik pakaian jadi (garment) yang menyewa pada PT Lamicitra kawasan Berikat , jumlahnya saya kurang hafal namun karena airnya masuk ke dalam bangunan mengakibatkan gangguan pada proses produksi, sehingga akibatnya akan terjadi gangguan tepat waktu dalam pengiriman order pakaian jadi tersebut," sebut Benny.
Para pabrikan pun harus mulai melakukan komunikasi dengan para pembelinya, termasuk penundaan pengiriman.
"Masing masing akan terjadi negosiasi antara pemberi pekerjaan (buyer) dan produsennya, karena pabrik pakaian jadi di kawasan Berikat PT Lamicitra semua tujuannya eksport," lanjutnya.
Produksi di sekitar kawasan sudah tidak memungkinkan. Pasalnya, saat ini aliran listrik pun sudah tidak ada.
"Karena Banjir aliran listrik juga dimatikan, maka tidak bisa operational di produksi pakaian jadi," ujar Benny.
(hoi/hoi)