Dicecar DPR, Mentan Belum Tahu Asal Masuknya Virus PMK

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia

23 May 2022 14:38

Foto: Pemerintah Kendalikan Dampak Wabah PMK di Aceh Tamiang. (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan asal masuknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak ruminansia, termasuk sapi.

"Kami lebih banyak berkonsentrasi untuk mempersiapkan vaksin. Dan vaksin ini sebenarnya pernah ditemukan di tahun '90. Karena itu, dengan serotipe ini, kita berharap uraian vaksin itu dibutuhkan. Bahwa dari mana asalnya, kami turunkan Irjen. Tapi, sampai hari ini kami belum bisa pastikan seperti apa virus itu masuk. Tapi, Insyaallah dalam waktu dekat," kata Syahrul saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (23/5/2022).

Saat ini, kata Syahrul, telah diketahui, jenis virus PMK yang menyebar di Indonesia. Yaitu, serotipe O, topotipe ME-SA, lineage Ind-2001, sublineage.

"Berdasarkan hasil penemuan serotipe virus tersebut, Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian (Kementan) sudah membuat vaksin PMK dan ditargetkan selesai Minggu-IV Agustus," kata Syahrul.

Baca:

Astaga...Jutaan Sapi Terjangkit Virus Penyakit Mulut & Kuku

Ketua Rapat Kerja, Sudin, kemudian mencecar Mentan dan jajarannya mengenai asal muasal virus PMK serotipe O tersebut.

"Sampai saat ini kami masih lakukan investigasi," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah merespons cecaran Sudin.

"Bukan investigasi, anda belum tahu. Jawab saja, saya belum tahu, belum ngerti, udah gitu aja," tukas Sudin menyela.

"Bagaimana mau menemukan vaksin sementara asal muasal kagak tahu. Ini loh. Ini yang penting bagi saya," tukas Sudin.

Syahrul mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah mendapat pengakuan status bebas PMK oleh Badan KEsehatan Hewan Dunnia (OIE) yang tercantum dalam resolusi OIE No XI tahun 1990.

Dimana deklarasi nasional dilakukan tahun 1986, setelah virus pertama kali masuk dan mewabah di Indonesia di tahun 1887 dan berakhir pada 1983 di pulau Jawa.