12 Penambang Wanita Tewas Ditambang Emas, Ini Kronologinya..
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM mencatat ada sebanyak 12 wanita tewas akibat tertimpa material longsoran tambang emas ilegal yang berada di Kabupaten Mandailing Natal.
Atas tewasnya 12 penambang wanita itu, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto meminta kepada Dirjen Minerba Ridwan Djamaluddin untuk berperan aktif dalam mengawasi kegiatan penambangan emas ilegal yang ada di Indonesia.
"Selang terjadi kebocoran gas di Sorik Marapi (Pembangkit geothermal). Kita juga dapat kabar yang memilukan, insiden meninggalnya 12 orang penambang perempuan yang tertimbun longsor akibat dari kegiatan tambang emas," ujar Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kementerian ESDM, Senin (23/5/2022).
Sugeng cukup prihatin atas adanya insiden ini. Pasalnya, peristiwa ambruknya tambang emas di beberapa wilayah di Indonesia bukan hal baru.
Oleh sebab itu, ia meminta Kementerian ESDM berperan aktif lagi dalam mengawasi kegiatan tambang ilegal, karena mengancam keselamatan jiwa dan berdampak pada lingkungan sekitar.
"Penerapan good mining practice sesuatu penerapan yang mutlak. Selain itu pihak perusahaan juga harus bertanggung jawab dalam peningkatan taraf hidup di lingkungan sekitar untuk meminimalisir kejadian serupa ini," ujar Sugeng.
Sementara, Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin menjelaskan bahwa insiden longsornya tambang terjadi pada 28 April 2022 dengan korban tewas 12 wanita, yang tengah menambang emas ilegal di Desa Bandar Limabung, Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal.
Di Mandailing Natal sendiri terdapat kegiatan operasi penambangan emas yang dijalankan oleh PT Sorikmas Mining yang saat ini masih dalam tahap operasi produksi. Namun demikian, Ridwan menegaskan bahwa lokasi penambangan ilegal tersebut terjadi di luar wilayah kerja PT Sorikmas Mining.
Ridwan menuturkan kronologis kejadian insiden longsornya tambang emas yang memakan korban jiwa. Menurut dia pada Kamis tanggal 28 April 2022, sekitar pukul 15.00 WIB, penambang atau warga masyarakat Desa Bandar Limabung berangkat menuju lokasi Sibinael untuk meleles atau mencari butiran emas.
Adapun pada pukul 15.00 WIB, aktivitas meleles sudah mulai dilakukan di Lobang Pendompengan (Lobung). Beberapa orag yang masuk ke Lobung melakukan pengambangilan materaial menggunakan timbilang, ember dan dulang.
Tidak berapa lama terjadi longsor pada bagian tebing Lobung. Hal ini pun menyebabkan seluruh orang yang berada di dalam Lobung tertimbun.
"Setelah terjadi longsor masyarakat di sekitar lokasi membantu mencari korban yang tertimbun dengan alat yang mereka miliki. Kemudian pukul 17.30 semua korban berhasil dievakuasi, dimana 12 orang meninggal dunia dan 2 selamat," ujarnya.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]