
Joe Biden Dilarang Masuk Rusia, Tapi Donald Trump Boleh

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu merilis daftar terbaru dari hampir 1.000 orang Amerika yang secara permanen dilarang memasuki negara itu, sebuah tamparan simbolis dari Rusia sebagai tanggapan atas sanksi keras yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Maret lalu telah melarang Presiden Amerika Serikat Joe Biden masuk ke negaranya. Begitu pula Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan.
Namun, Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak ada dalam daftar 963 orang Amerika yang dilarang. Selama bertahun-tahun, Trump telah memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengkritik penyelidikan atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016 yang berakhir dengan kemenangan Trump atas saingannya dari Partai Demokrat, Clinton. Namun Trump dibebaskan dari tuduhan tersebut setelah persidangan di Senat.
Seorang juru bicara Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tidak ada Namanya dari daftar larangan perjalanan Rusia.
Mantan Presiden Barack Obama dan wakil presiden Trump, Mike Pence, juga tidak ada dalam daftar, tetapi saudara laki-laki Pence, Rep. Greg Pence, R-Ind., dilarang.
Begitu juga 211 rekan Greg Pence dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat - bersama dengan 224 anggota Demokrat dari kedua kamar kongres.
Dalam daftar yang diperbarui itu, masuk juga Wakil Presiden Kamala Harris, serta putra Biden yang dilanda skandal Hunter Biden, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dan Hillary Clinton, mantan menteri luar negeri dan ibu negara.
Investor miliarder George Soros juga masuk dalam daftar. Dukungan filantropis Soros untuk tujuan liberal, dan kelompok-kelompok di bekas blok Soviet, telah membuatnya menjadi momok bagi Rusia dan ahli teori konspirasi sayap kanan.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara Rusia RIA, Kementerian Luar Negeri mengatakan, Sanksi balasan Rusia bersifat paksaan dan ditujukan untuk memaksa rezim Amerika yang berkuasa mengubah perilakunya dan mengakui realitas geopolitik baru.
Kementerian juga menuduh AS mencoba memaksakan tatanan dunia berbasis aturan neo-kolonial di seluruh dunia.
Kementerian mengatakan tindakan bermusuhan yang diambil oleh pemerintah AS "bumerang kembali untuk memukul Amerika Serikat sendiri" dan "akan terus menerima penolakan yang tepat."
Rusia juga telah melarang masuk ke negara itu bagi ratusan warga Kanada, di antaranya Perdana Menteri Justin Trudeau dan Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland, dan ratusan anggota Parlemen Inggris.
(fys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap, Alasan Malaysia Airlines MH17 Ditembak Rudal
