China Akan Buka Gembok , Harga Minyak Langsung Panas

CNBC Indonesia & CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
22 May 2022 09:27
Kilang TPPI. Doc PT Kilang Pertamina Internasional
Foto: Kilang TPPI. Doc PT Kilang Pertamina Internasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia menguat pada pekan ini di tengah kabar akan dibukanya "gembok" China serta bayang-bayang sanksi ke Rusia.

Sepanjang pekan ini, harga minyak mentah sebenarnya bergerak cukup volatile. Di awal pekan, harga minyak mentah dunia melesat tetapi harganya bergerak turun di pertengahan pekan sebelum kembali naik kembali menjelang weekend.

Namun, secara keseluruhan, harga minyak mentah jenis Brent menguat 0,89%. Harga minyak jenis Brent ditutup pada level US$ 112,55 per barel pada perdagangan hari Jumat (20/5/2022). Harganya membaik dibandingkan Jumat pekan sebelumnya di level US$ 111,55 per barel. Kenakan pada pekan ini juga memperbaiki catatan buruk pekan lalu di mana minyak jenis Brent turun 0,75%. 

Catatan positif juga ditorehkan light sweet atau West Texas Intermediate (WTI). Dalam sepekan, minyak jenis WTI naik 2,47%. Catatan ini memperpanjang tren positifnya karena pada pekan lalu harganya juga naik 0,66%.


Kenaikan harga minyak terutama dipicu oleh kabar positif dari China. Pemerintah kota Shanghai akan membuka penguncian wilayah ataulockdownpada 1 Juni 2022, setelah kota tersebut mengisolasi diri selama dua bulan. Hub perdagangan Asia tersebut sebenarnya sudah dibuka secara bertahap pada pekan ini dengan mengizinkan work from office untuk sejumlah perusahaan.

Shanghai memegang peran penting dalam perekonomian China dan global. Pelabuhan Shanghai menjadi pintu bagi 25% perdagangan internasional di China.
Dibukanya kembali Shanghai diharapkan bisa semakin memperkencang laju ekonomi China yang tumbuh 4,8% pada kuartal I tahun ini. Kencangnya perekonomian China tentu saja berdampak positif ke harga minyak mentah karena permintaan dari negara tersebut diharapkan akan melonjak.
Sebagai catatan, China adalah konsumen terbesar minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Konsumen Terbesar Minyak Mentah DuniaFoto: US Energy Information Adminstration
Konsumen Terbesar Minyak Mentah Dunia

Kenaikan harga minyak juga didorong oleh rencana embargo minyak Rusia oleh Uni Eropa (UE) yang akan semakin memperburuk kondisi rantai pasok global. 
Louis Dickson dari Rystad Energi menyampaikan bahwa jika sanksi tersebut diterapkan seluruhnya, maka pasokan dari Rusia akan berkurang sampai 3 juta barel per hari (bph).
Hal tersebut akan akan benar-benar mengganggu, dan pada akhirnya menggeser arus perdagangan global, memicu kepanikan pasar dan volatilitas harga yang ekstrem, tutur Dickson melansir Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Dunia Diramal Melandai, Pertalite Batal Naik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular