
AS-Rusia Teleponan Pertama Kali Selama Perang, Ini Bocorannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin dan Menhan Rusia Sergei Shoigu dilaporkan mengadakan panggilan telepon bersama. Panggilan itu merupakan yang pertama sejak serangan Rusia ke Ukraina.
Dalam rilis Pentagon pada Jumat (13/5/2022) lalu, panggilan berlangsung sekitar satu jam dan atas permintaan Austin. Dalam kesempatan itu, Austin meminta agar Rusia segera melakukan gencatan senjata di Ukraina.
"Menteri Austin mendesak gencatan senjata segera di Ukraina dan menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi," tulis Pentagon dalam situs resminya.
Sebagaimana diketahui, dalam perang Rusia di Ukraina, AS memberikan dukungannya kepada Kyiv dan mengecam serangan yang dilakukan oleh Moskow.
Bersama para mitra Baratnya, Negeri Paman Sam menjadi salah satu negara yang langsung menjatuhkan deretan sanksi ekonomi dan keuangan untuk menutup pintu pendapatan yang dapat digunakan Rusia untuk membiayai perang.
Bahkan, AS juga memberikan deretan bantuan, baik senjata maupun bantuan "tidak mematikan" ke Ukraina. Saat ini, AS juga sedang merencanakan bantuan sebesar US$40 miliar untuk membantu negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelenskiy itu.
Tak hanya dukungan persenjataan dan dana, AS juga memberikan dukungan moral kepada Ukraina dengan mengirimkan pejabatnya mengunjungi negara itu. Terbaru, pemimpin minoritas Senat AS Mitch McConnell dan Ibu Negara Jill Biden telah mengunjungi Ukraina.
Sementara itu, Rusia menanggapi reaksi AS ini dengan serius. Presiden Vladimir Putin justru menuduh Washington akan menggunakan Ukraina untuk melancarkan kampanye anti-Rusia dengan memancing Kyiv ikut dalam aliansi NATO. Bahkan, atas reaksi sanksi AS, Putin meminta agar nuklir negaranya itu disiagakan.
Selain itu, Kremlin juga menyatakan setiap bantuan militer yang dikirimkan oleh AS dan sekutunya akan menjadi target serangannya yang sudah berlangsung sejak 24 Februari hingga kini.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikasih Tank Minta Rudal, Ukraina Mau 'Ngebom' Gudang Rusia