Tak Ada yang Ke Eropa, Ekspor Gas RI ke Jepang Hingga China
Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan bahwa Eropa hingga kini belum melakukan penjajakan rencana pembelian gas alam cair (LNG) asal RI. Adapun ekspor gas RI sejauh ini hanya mencakup untuk pasar Asia saja.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko menilai hingga saat ini belum ada negara Eropa yang berniat untuk membeli LNG dari Indonesia. Sekalipun saat ini ketergantungan Eropa terhadap gas asal Rusia cukup tinggi.
"Negara Eropa tidak ada yang mendekati untuk membeli LNG di Indonesia. Sementara pasar tradisional Jepang, Korea dan China masih menjadi pembeli utama LNG dari Indonesia," kata dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/5/2022).
Adapun berdasarkan catatan SKK Migas, total kargo yang diekspor hingga April telah mencapai 38 kargo. Sementara untuk pasar domestik serapannya mencapai 19 kargo.
Seperti diketahui, kesempatan Indonesia untuk menggantikan pasar gas Eropa dari Rusia telah pupus. Hal ini setelah Uni Eropa yang akhirnya memberikan kelonggaran bagi Rusia atas sanksi yang diberikan dengan memperbolehkan perusahaan-perusahaan energi yang ingin membeli gas dari Rusia.
Mengutip Al Jazeera, kata seorang juru bicara, Komisi Eropa telah mengirim pedoman yang direvisi ke negara-negara anggota. Dalam rekomendasi terbaru itu, dikatakan bahwa perusahaan harus membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka menganggap kewajiban mereka terpenuhi setelah mereka membayar dalam euro atau dolar.
Di samping itu, panduan tersebut juga menyatakan bahwa sanksi UE ke Rusia tidak mencegah operator ekonomi membuka rekening bank di bank yang ditunjuk Rusia. Khususnya untuk pembayaran yang jatuh tempo berdasarkan kontrak untuk pasokan gas alam dalam mata uang yang ditentukan dalam kontrak tersebut.
"Operator harus membuat pernyataan yang jelas bahwa mereka bermaksud untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan kontrak yang ada dan mempertimbangkan kewajiban kontraktual mereka mengenai pembayaran yang telah dipenuhi dengan membayar dalam euro atau dolar, sesuai dengan kontrak yang ada," bunyi panduan Komisi Eropa.
Perusahaan-perusahaan di Eropa mulai bergerak maju untuk memenuhi permintaan Rusia dan menjaga aliran gas dari Rusia ke mereka. Perusahaan raksasa energi Italia yakni Eni SpA misalnya, menyatakan akan pindah untuk membuka rekening dalam bentuk rubel dan euro dengan Gazprombank pada hari Rabu.
Sehingga mereka dapat melakukan pembayaran tagihan pembelian gas Rusia yang jatuh tempo bulan ini dan menghindari risiko apa pun terhadap pasokan gas.
(pgr/pgr)